Majelis Pendidikan Kristen di Indonesia (MPK) melanjutkan rangkaian webinar Program Asah, Asih, Asuh Anak Inklusi. Program ini dirancang khusus untuk memberikan wawasan mendalam tentang cara mendampingi anak-anak berkebutuhan khusus, khususnya anak-anak dengan gejala autisme. Webinar ini bertujuan untuk membekali para orang tua, guru, serta tenaga pendidik dengan strategi praktis dan efektif dalam mendukung perkembangan anak-anak inklusi.
Pada tanggal 17 September 2024, sesi kedua dari rangkaian ini diselenggarakan dengan topik khusus mengenai Pendampingan Anak dengan Autisme, yang dibawakan oleh Ibu Lingkan Mangundap, S.Pd., Orthopedagog. Dengan pengalaman mendalam di bidang orthopedagog, Ibu Lingkan Mangundap menyampaikan informasi yang komprehensif mengenai autisme, mulai dari definisi hingga cara penanganannya dalam kehidupan sehari-hari.
Berbeda Itu Normal
Narasumber memulai dengan menekankan bahwa “berbeda itu normal” dan setiap individu, termasuk mereka yang memiliki gejala autisme, diciptakan menurut gambar Allah untuk berkontribusi kepada dunia. Setiap orang memiliki keunikan dan kekuatannya masing-masing, yang seharusnya diterima dan diapresiasi.
Autisme sendiri merupakan sebuah kondisi, bukan penyakit, yang memengaruhi perkembangan anak dalam berbagai aspek, seperti komunikasi, interaksi sosial, perilaku, dan emosi. Narasumber menekankan bahwa autisme tidak memengaruhi kemampuan anak untuk memberikan kontribusi bagi dunia, tetapi mereka membutuhkan pendekatan yang berbeda dan dukungan yang tepat.
Definisi dan Spektrum Autisme
Autisme berasal dari kata “auto,” yang berarti “sendiri,” dan sering kali anak-anak dengan autisme tampak hidup di dunia mereka sendiri. Autisme pertama kali diidentifikasi sebagai kondisi pada tahun 1943 oleh Leo Kanner. Meski bukan penyakit fisik, autisme merupakan kondisi yang memengaruhi cara anak berkembang baik secara fisik maupun psikologis, sehingga membutuhkan intervensi atau terapi yang sesuai.
Autisme sering kali terlihat sebelum anak mencapai usia 3 tahun. Terdapat spektrum dalam kondisi ini, yang meliputi Autism Spectrum Disorder (ASD), mulai dari yang paling berat seperti Kanner’s Syndrome hingga yang lebih ringan seperti Asperger Syndrome.
Gangguan Perkembangan dalam Bidang Utama
Ibu Lingkan Mangundap menguraikan empat bidang utama di mana anak-anak dengan autisme mengalami gangguan perkembangan:
- Komunikasi
Anak dengan gejala autisme sering mengalami keterlambatan berbicara atau bahkan tidak berbicara sama sekali. Mereka mungkin juga tidak menggunakan bahasa tubuh untuk berkomunikasi, sulit memahami percakapan orang lain, atau meracau dengan bahasa yang tidak dapat dimengerti. - Interaksi Sosial
Anak autisme sering kali menghindari kontak mata, tidak merespons ketika dipanggil, dan lebih suka bermain sendiri. Kurangnya empati dan ketidakmampuan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial juga merupakan ciri khas dari kondisi ini. - Perilaku
Beberapa anak dengan gejala autisme menunjukkan perilaku repetitif seperti berlari-lari, memanjat, atau melakukan gerakan berulang tanpa tujuan. Mereka mungkin juga terpaku pada benda tertentu atau menunjukkan keterikatan yang kuat pada rutinitas. - Emosi
Anak dengan gejala autisme sering kali mengalami ledakan emosi tanpa sebab yang jelas, seperti tertawa atau menangis sendiri, atau marah secara tiba-tiba. Kondisi ini sering membuat mereka kesulitan dalam mengendalikan emosinya.
Diet dan Neurodiversity
Dalam sesi ini, Ibu Lingkan juga membahas tentang diet metabolisme yang mungkin perlu dijalani oleh anak-anak dengan gejala autisme, seperti menghindari gluten, casein, dan bahan-bahan kimia tertentu. Selain itu, konsep neurodiversity yang diperkenalkan oleh Judy Singer pada tahun 1998 turut dijelaskan. Konsep ini menekankan bahwa tidak ada cara yang “benar” dalam berpikir, belajar, dan berperilaku, melainkan setiap individu memiliki cara unik dalam berinteraksi dengan dunia di sekitarnya.
Pentingnya Pendekatan Individual
Ibu Lingkan juga menekankan pentingnya pendekatan individual dalam mendampingi anak-anak dengan gejala autisme. Setiap anak memiliki kebutuhan, keinginan, dan tujuan yang berbeda-beda, sehingga intervensi yang diberikan tidak bisa diterapkan secara universal. Hal ini memerlukan kesabaran dan pengertian dari pihak pendamping, baik itu orang tua maupun guru, untuk membantu mereka mengembangkan keterampilan komunikasi, sosial, dan akademik.
Webinar ini memberikan pengetahuan yang mendalam tentang cara mendampingi anak-anak dengan gejala autisme. Dari pemahaman tentang spektrum autisme hingga strategi praktis untuk menangani gangguan perkembangan yang mereka alami, webinar ini memberikan landasan yang kuat bagi para orang tua, guru, dan tenaga pendidik untuk menciptakan lingkungan yang inklusif dan mendukung bagi anak-anak inklusi.
Ini merupakan pertemuan kedua dari tiga rangkaian sesi Program Asah, Asih, Asuh Anak Inklusi yang diadakan oleh MPK. Pastikan Anda tidak melewatkan pertemuan berikutnya yang akan melengkapi rangkaian ini dan memberikan lebih banyak wawasan berharga dalam mendampingi anak-anak dengan kebutuhan khusus.