Pedoman para pendidik dalam menerapkan nilai-nilai Kristiani dalam pendidikan di sekolah-sekolah Kristen.
Peranan sekolah Kristen sangat fundamental dalam mendampingi keluarga Kristen mendidik anak-anak mereka. Bersama gereja dan orang tua, pendidikan Kristen di sekolah membawa anak-anak mengenal Tuhan Yesus dan kebenaran firman-Nya. Dengan demikian, seharusnya semua sekolah Kristen mempunyai landasan dalam penyelenggaraan dan pendirian sekolah Kristen.
Diharapkan dengan diterbitkannya buku ini, Pengelola Sekolah-Sekolah Kristen di Indonesia dapat memahami, menghayati, serta memanfaatkan untuk mengukur dan meningkatkan kualitas pendidikan sekolah-sekolah yang dikelolanya.
Buku ini akan ditelaah secara berkala untuk memperoleh kesamaan paradigma dalam hal yang mendasar mengenai Pendidikan Kristen. Kiranya Tuhan memberkati pelayanan kita bersama.
Sekolah adalah suatu sistem yang terdiri dari komponen-komponen yang saling berkaitan satu sama lain dan bekerja sama untuk menjalankan kegiatan belajar mengajar. Jika ada satu komponen yang tidak berfungsi sebagaimana seharusnya, maka sekolah tersebut akan mengalami masalah.
Ada tujuh komponen yang harus bekerja sama sehingga sebuah sekolah Kristen dapat berproses dengan baik. Ketujuh komponen tersebut meliputi:
Tiga Pilar Pengelola Sekolah:
Komponen-komponen ini dipandang sebagai komponen penting di dalam sekolah Kristen karena bukan saja mencirikan sebuah sekolah secara umum, namun juga ada komponen yang merupakan ciri khas dari sekolah Kristen yang tidak dimiliki oleh sekolah umum biasa. Oleh karena itu, pada bab ini akan dijelaskan satu per satu pengertian tiap komponen menurut perspektif Kristen dan cara pengaplikasian komponen tersebut dalam sekolah Kristen.
Evaluasi sangat dibutuhkan dalam suatu program agar program tersebut lebih mudah dipantau atau ditindak lanjuti keberlangsungannya. Evaluasi merupakan kegiatan yang terencana dan terstruktur dalam upaya mengumpulkan informasi
terkait pelaksanaan program atau kegiatan tertentu dalam suatu lembaga.
Kumpulan informasi tersebut dapat dimanfaatkan untuk menentukan keputusan lanjutan terhadap program yang sudah dilaksanakan. Tindak lanjut dari hasil evalusai dapat berupa revisi, inovasi atau karya baru demi kemajuan program tesebut.
Melalui proses evaluasi, terdapat beberapa informasi yang dapat diperoleh seperti, tingkat kemajuan, tingkat pencapaian sesuai dengan tujuan, serta rekomendasi untuk perbaikan di masa mendatang. Dalam pelaksanaan proses evaluasi menyeluruh, dibutuhkan penilaian yang dimulai dari satu komponen ke komponen lainnya yang tersusun dalam butir-butir pernyataan dan atau pertanyaan.
Penilaian adalah bagian dari evaluasi yang dilakukan untuk menyematkan nilai, dapat berupa angka/huruf atau deskripsi pada objek penilaian. Penilaian diri (self assessment) merupakan salah satu teknik untuk mengukur dan atau mendeskripsikan kelemahan dan kelebihan sesuai dengan tujuan yang diharapkan.