Location, Jakarta,Indonesia
(021) 29022086

Everyday Blessing: ABIDE IN CHRIST (TINGGAL DALAM KRISTUS)

đź“–Yohanes 15:4
(4) Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.

Ketika kita bergumul dengan kelelahan ini, kata-kata Yesus yang berharga ini memenuhi jiwa kita: “Tinggallah di dalam Aku.” Meskipun tampak sederhana, kata-kata itu merujuk pada salah satu realitas teologis yang paling mendalam di seluruh Perjanjian Baru: partisipasi kita di dalam Kristus.

Mungkin kita pernah menghadapi beberapa kecemasan dan depresi di masa lalu, dan perasaan-perasaan itu mulai muncul lagi.

Kita menyadari bahwa sumber utama kecemasan dan kelelahan emosional kita itu adalah tekanan yang kita rasakan untuk “tampil” sebagai seorang yang baik.

Bagaimana kita melayani hingga seberapa berdampaknya pelayanan kita, serta bagaimana kita memimpin tim, mengadakan pertemuan-pertemuan, juga membimbing sesama kita.

Kita terus-menerus menilai diri berdasarkan performa kita. Kita telah mengadopsi sebuah model pelayanan yang tidak sehat, meski sangat umum.

Ketika kita bergumul dengan kelelahan ini, kata-kata Yesus yang berharga ini memenuhi jiwa kita: “Tinggallah di dalam Aku.”

Hubungan Kristus dengan Bapa ditandai setidaknya oleh tiga hal—keintiman dengan Bapa (Yoh. 1:18), kedamaian di hadirat Bapa (Yoh. 14), dan kepuasan dari Bapa yang memberi kesenangan dan kepuasan di dalam diri-Nya (Yoh. 5:19).

Pelayanan paling baik dipahami sebagai pengulangan kehidupan Kristus sendiri di dalam kita, dan bahwa sebagai pelayan Tuhan, kita akan paling merasa tenang, paling damai, dan paling puas ketika kita melakukan pelayanan dengan kesadaran penuh akan kehadiran-Nya. Dengan cara demikian, pelayanan menjadi konteks di mana kita mengambil bagian dalam hubungan Yesus sendiri dengan Bapa.

Misi : Tinggal di dalam Kristus sebagai pokok anggur dan sumber kehidupan bagi hidup kita.

Doa : Ya Bapa, kami mau bersandar pada-Mu Tuhan sebagai pokok anggur dalam hidup kami. Dalam nama Tuhan Yesus. Amin.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *