Gambar/Ilustrasi: Mikita Yo on Unsplash
📖 Efesus 4:17-24
Manusia baru
(17) Sebab itu kukatakan dan kutegaskan ini kepadamu di dalam Tuhan: Jangan hidup lagi sama seperti orang-orang yang tidak mengenal Allah dengan pikirannya yang sia-sia (18) dan pengertiannya yang gelap, jauh dari hidup persekutuan dengan Allah, karena kebodohan yang ada di dalam mereka dan karena kedegilan hati mereka. (19) Perasaan mereka telah tumpul, sehingga mereka menyerahkan diri kepada hawa nafsu dan mengerjakan dengan serakah segala macam kecemaran. (20) Tetapi kamu bukan demikian. Kamu telah belajar mengenal Kristus. (21) Karena kamu telah mendengar tentang Dia dan menerima pengajaran di dalam Dia menurut kebenaran yang nyata dalam Yesus, (22) yaitu bahwa kamu, berhubung dengan kehidupan kamu yang dahulu, harus menanggalkan manusia lama, yang menemui kebinasaannya oleh nafsunya yang menyesatkan, (23) supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu, (24) dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya.
Sikap kita dapat banyak mempengaruhi tingkat kebahagiaan kita. Ini benar, jika pikiran kita setiap hari diserang dengan “pemikiran yang melemahkan” Hal-hal seperti: “ Saya tidak cukup baik.” “Saya tidak dicintai”, “Saya tidak akan pernah menggapai impian saya.” ~ Maka kita sangat sulit untuk bahagia.
Di sisi lain, jika kita memikirikan hal-hal-baik, perkara-perkara Tuhan, maka tingkat kebahagiaan kita akan meninggi.
Dengan berkata: “Tuhan mengasihi saya,” “Tuhan selalu di sisi saya, menjaga saya,” “ Tuhan telah menjadikan saya seorang pemenang,” maka kita akan melihat betapa berbeda hasilnya.
Kunci menuju sikap yang baik adalah bangkit mengatasi cara-cara berpikir kita yang lama dan mulai berpikir seperti Tuhan berpikir. Firman Tuhan berkata kita tidak mampu memikirkan pikiran Tuhan yang sesungguhnya. Pikiran Tuhan terlalu tinggi dan kudus. Namun, kita dapat berfokus pada hal-hal yang baik, benar,kudus, menolong, dan menguatkan orang lain, serta cara-cara untuk mengungkapkan syukur kita. Sikap kita hanyalah respon terhadap apa yang kita lihat.
Misi: Jagalah pikiran kita tetap terarah pada hal-hal yang baik.
Doa: TUHAN, baharuilah kami di dalam Roh dan pikiran kami supaya kami memiliki pikiran yang tetap terarah kepada-Mu dan mengenakan manusia baru di dalam kebenaran.” Amin🙏
Disusun oleh: Anastasia H. Djena, M.Miss. (Bidang 4 MPK Indonesia: Komisi Doa dan Misi )