Mazmur 119:81
“Habis jiwaku merindukan keselamatan dari pada-Mu, aku berharap kepada firman-Mu.”
Apakah kita memiliki pengharapan yang teguh dengan membaca Firman Tuhan secara teratur?
Pengharapan yang menopang gereja mula-mula merupakan pengharapan yang sama yang dapat kita jadikan jangkar kehidupan kita saat ini.
Masing-masing dari kita saat ini sedang menghadapi badai, entah itu badai fisik, emosional, finansial, atau hubungan.
Bagaimana caranya untuk tetap memiliki pengharapan ketika kita terus-menerus dihajar oleh badai masalah?
Lakukanlah apa yang dilakukan Daud. Fokuslah pada Firman Tuhan, bukan pada kelemahan kita.
Daud berkata, ”Habis jiwaku merindukan keselamatan dari pada-Mu” (Mazmur 119:81).
Mungkin kita sudah lama sekali berdoa kepada Tuhan untuk mengubah sesuatu dalam hidup kita, dan itu membuat kita merasa lemah, khawatir, lelah, letih, dan hampir hancur. Namun, Daud melanjutkan, “Aku berharap kepada firman-Mu”
Ketika kita menjadikan Alkitab sebagai otoritas dalam hidup kita dan dasar atas harapan kita dan bukan sebagai suatu media atau buku pengembangan diri maka kita berlabuh pada sesuatu yang teguh, aman, dan tidak pernah berubah.
Kita tidak terbawa hanyut dan tidak terseret dalam arus kehidupan sebab kita memiliki sesuatu yang selalu benar dan dapat diandalkan untuk dipegang.
Renungkan hal ini:
- Ketika kita mengalami badai kehidupan, mengapa kita perlu berpegang pada apa yang benar?
- Jika kita telah mengalami badai yang tiada henti dan telah berdoa memohon pembebasan, menurut kita apa yang Tuhan ingin kita lakukan selama kita menantikan-Nya?
Misi : Menjadikan Firman Tuhan sebagai dasar dari pengharapan kita dalam hidup.
Doa : Ya Bapa, kami mau menjadikan Alkitab sebagai otoritas dalam hidup kami dan dasar atas harapan kami. Kami mau berlabuh pada dasar yang teguh, aman, dan tidak pernah berubah. Hidup berjalan dalam Firman-Mu. Dalam nama Tuhan Yesus. Amin.