2 Timotius 3:16-17
“Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik.”
Uji materi di Mahkamah Konstitusi sebelum Pilpres dan Pilkada di tahun 2024 ramai dan banyak kontroversi, pertanyaan besarnya ialah mengapa dan untuk siapa? Coba kita tilik juga sepak terjang foodblogger yang berkode biru itu, sengketanya dengan si koki berujung penyelesaian di ring tinju!
Memang persoalan etika menjadi naik ke permukaan belakangan ini, terutama ketika era informasi memudahkan kita semua serba cepat dan lengkap menerima cerita baru hari ke hari dari media sosial.
Masalah klasik maupun kekinian soal etika di pelayanan juga kerap muncul, misal aktivis Gereja yang punya hubungan dekat ke “Elite Gereja” kadang merasa sah untuk potong kompas jalur-jalur pelayanan, tingkat sukses untuk persetujuan programpun menjadi sangat tinggi walau kurang evaluasi.
Terbaru ini, ada viral perseteruan keluarga yang dalam kedukaan vs Hamba Tuhan, bilamana non Kristiani melihat sepertinya bisa terheran-heran dan berkomentar: “Kok orang Kristen bisa begitu ya?”
Firman Tuhan menjadi Pelita bagi kita untuk menerangi relung hati yang buram, memberikan sensitifitas yang baik terhadap radar diri dalam menilai sesuatu etis atau tidak. Jangan sampai kita mendengar lagi: “Orang Kristen bisa seperti itu?” atau “Agak lain ya pimpinan kita ini”
Marilah kita bersama-sama berusaha memohon pertolongan Tuhan agar dapat:
- Disiplin dalam kehidupan sehari-hari dengan memegang teguh Firman Tuhan
- Menjadi orang Kristen yang bermoral dan beretika agar tidak menjadi batu sandungan (Matius 17:27)
- Menjadi Lentera yang terus menyala melalui penyertaan Roh Kudus agar kita tetap dapat menjadi contoh yang selalu menggarami dan menerangi dunia
Misi: Menjadikan Firman Tuhan sebagai landasan dalam menjalani kehidupan kita
Doa: Bapa yang baik, kami mengucap syukur karena diingatkan kembali bagaimana kami sebagai orang percaya harus hidup ditengah-tengah masyarakat yang majemuk.
Kami memohon penyertaanMu senantiasa menghiasi hati kami, agar selalu diperbaharui oleh FirmanMu sehingga kami tidak menjadi batu sandungan bagi orang lain. Sempurnakanlah doa ini. Didalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa, Amin.