Gambar/Ilustrasi: Nicola Bartsio on Pexels
📖1 Samuel 17:50
(50) Demikianlah Daud mengalahkan orang Filistin itu dengan umban dan batu; ia mengalahkan orang Filistin itu dan membunuhnya, tanpa pedang di tangan.
Dalam Firman Tuhan 1 Samuel 17:50, Tuhan mengajarkan bahwa untuk mengatasi “tembok” besar yang ada dalam hidup kita, yang harus dilakukan adalah menggunakan apa yang ada di tangan kita dan Tuhan yang akan menyempurnakannya. Daud mengalahkan Goliat bukan dengan senjata atau strategi militer yang ampuh, tetapi dengan umban dan batu yang sehari-hari ada di tangannya. Dengan pertolongan Tuhan, apa yang ada di tangan Daud dipakai untuk menaklukkan “tembok krisis iman” yang sedang dihadapi bangsa Israel dan kemenangan terjadi dalam pertempuran satu lawan satu.
Selama ini keberanian untuk bertempur muncul karena peperangan komunal yang dilakukan, dan ketika dihadapkan dengan peperangan satu lawan satu, iman tersebut seperti runtuh seketika. Tidak ada orang yang percaya, bahkan mungkin dalam hatinya banyak tentara Israel yang tidak setuju jika nasib bangsa mereka dipertaruhkan ke tangan seorang anak muda yang bernama Daud.
Puncak dari cerita ini adalah saat Daud berhasil meyakinkan Saul untuk mengutusnya berperang melawan Goliat. Dan Daud dapat mengalahkannya hanya dalam satu kali percobaan dengan senjata seadanya yang setiap hari digunakan untuk menjaga kawanan domba peliharaannya dari binatang buas.
Daud berkata kepada Saul bahwa ia sudah terbiasa menggembalakan kambing domba ayahnya dan selama ini tidak ada orang yang melihat bagaimana Tuhan menolongnya untuk berperkara dengan binatang buas. Daud sangat yakin Tuhan yang melepaskannya dari binatang buas adalah Tuhan yang akan melepaskan bangsa Israel dari tangan orang Filistin. Itu sebabnya Daud yang kecil dengan berani menghadapi Goliat sang raksasa dengan nama TUHAN semesta alam yang Mahabesar.
Pelajaran yang bisa kita dapat dari kisah ini sebagai berikut:
- Saat menghadapi “tembok krisis iman”, yang dibutuhkan adalah pengenalan kita pada Tuhan. Bahwa Tuhan dapat bekerja saat kita berada dalam lingkungan komunal sebagai orang percaya maupun saat kita harus berhadapan seorang diri dengan tantangan-tantangan yang ada.
- Iman Daud adalah iman yang penuh “perhitungan”, dalam arti bukan kepercayaan yang ngawur dan sembrono, tapi yang terus dibangun dari waktu ke waktu.
Daud berani untuk maju melawan Goliat karena ia sudah terbiasa melawan binatang buas. Sudah terbiasa menunjukkan bahwa ketika tidak ada orang yang melihatnya, ia terus melatih diri melakukan yang terbaik dalam pekerjaannya, dan senantiasa berperkara dengan Tuhan dalam menghadapi tantangan yang ada. Sehingga pada saat mendapatkan panggung berupa pertempuran satu lawan satu melawan musuh yang tampak mustahil dikalahkan, Daud bisa melakukannya karena imannya sudah terlatih dan dia tahu betul Tuhan akan menolongnya.
Misi dan perenungan:
- “Tembok” apakah yang kita sedang hadapi saat ini?
- Apa dampak “tembok” itu terhadap kehidupan kita (dalam berbagai
aspek)? - Bagaimana kita akan menerapkan Firman Tuhan hari ini dalam kehidupan
Kita?
Doa : “Roh Kudus tolong kami untuk menerapkan Firman Tuhan dalam kehidupan kami.
tolong kami untuk mampu menaklukkan “tembok” yang sedang kami hadapi dan dapat melangkah maju dalam hidup dan pelayanan.”
Sampai jumpa besok dalam Everyday Blessings (Berkat Setiap Hari) Firman Allah yang Hidup. Tuhan Yesus memberkati.
Disusun oleh: Anastasia H. Djena, M.Miss. (Bidang 4 MPK Indonesia: Komisi Doa dan Misi)