Gambar/Ilustrasi: Andrea Piacquadio Arenas on Pexels
📖1 Raja-raja 19:4
Tetapi ia sendiri masuk ke padang gurun sehari perjalanan jauhnya, lalu duduk di bawah sebuah pohon arar. Kemudian ia ingin mati, katanya: “Cukuplah itu! Sekarang, ya TUHAN, ambillah nyawaku, sebab aku ini tidak lebih baik dari pada nenek moyangku.”
Pernyataan ini dikeluarkan oleh nabi Elia ketika Isebel mencari-cari hendak membunuhnya. Dengan penuh kecemasan dan ketakutan, nabi Elia meninggalkan bujangnya dan berjalan sendiri ke padang gurun dan menyatakan kepada Tuhan supaya mengambil nyawanya karena dia ingin mati.
Seorang nabi Elia yang selalu mendengar suara Tuhan bahkan menyaksikan sendiri kuasa Allah dengan begitu nyata ketika menghadapi 450 nabi baal di gunung Karmel, tetapi ketika menghadapi masalah dan menghadapi jalan buntu maka nabi Elia merasakan kecemasan, ketakutan bahkan ingin mati rasanya. Hal itu mengakibatkan dia tidak bisa mendengarkan suara Tuhan sehingga dia disuruh ke gunung Horeb. (1 raja-raja 19:1-8)
Terkadang kita mengalami persoalan yang sangat berat yang membuat kita diliputi oleh kecemasan dan ketakutan yang sangat besar, sehingga keadaan itu membuat kita putus asa. Apa yang terjadi saat itu bukan hanya kita dirundung masalah tetapi kita juga bisa sulit untuk berdoa atau merasakan Tuhan sangat jauh dan keadaan kita semakin terpuruk.
Tetapi melalui renungan dalam kisah nabi Elia, kita melihat Tuhan mengutus malaikat untuk memberi solusi dengan pergi ke gunung Horeb dimana Tuhan akan memberi solusi dan jalan keluar.
Jika saat ini kita merasa sangat terpuruk, ketahuilah Tuhan sekali-kali tidak akan membiarkan dan meninggalkan kita 📖Ibrani 13:5b : “Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau.”
Dia akan memberikan jalan keluar asalkan kita mau tetap taat dan setia. Marilah belajar untuk hidup tetap mengandalkan Tuhan dalam segala keadaan bahkan dalam keterpurukan kita. Pandanglah kepada Tuhan karena Dia tidak pernah meninggalkan kita.
Misi: berusaha untuk hidup memandang kepada Kristus dalam segala keadaan
Doa: “Tuhan kami memohon pimpinan dan penyertaanMu disepanjang hidup kami, ajarkan kami untuk tetap setia dan taat dalam segala keadaan baik dalam keadaan yang baik maupun yang tidak baik. Jangan biarkan kecemasan, kegelisahan dan ketakutan menguasai kami atas masalah yang kami alami. Ampuni kesalahan kami yang mungkin memandang masalah jauh lebih besar daripada Tuhan sehingga kami merasa buntu dan tidak ada jalan keluar. Kami mau percaya akan Tuhan dan segala rancanganMu karena semuanya indah pada waktunya. Dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa dan mengucap syukur. Amin.
Disusun oleh: Tim Task Force Doa & Konseling