📖Pengkbotbah 3:11
(11) Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir.
Pengkhotbah memahami bahwa Allah telah memberikan kekekalan dalam hati manusia (3:11) dan Allah mengajak manusia melihat segala sesuatu bukan dari sudut pandang kesementaraan yang sia-sia, tetapi dari sudut pandang kekekalan. Apa yang kita alami saat ini, baik yang menyenangkan maupun yang tidak menyenangkan, merupakan pemberian Allah yang akan terlihat indah pada waktunya (3:11)
sekalipun kita tidak memahami cara kerja Allah dalam mewujudkannya.
Semua orang menginginkan hal-hal yang membahagiakan. Dengan hikmat, kuasa dan kerja keras, banyak orang berpikir bahwa mereka akan dapat mewujudkan apa yang mereka harapkan. Akan tetapi, kenyataan tidak selalu demikian. Pengkhotbah mengamati bahwa dalam hidup ini, terjadi banyak hal yang tidak sama dengan apa yang kita harapkan, karena untuk segala sesuatu ada waktunya.
Kita harus menyesuaikan diri dengan waktu dan rencana Allah. Apa yang kita lihat dan alami saat ini memiliki batas. Sama seperti seseorang yang kebingungan saat melihat seorang pemahat “merusak” sebongkah kayu besar di pinggir jalan yang biasa digunakan untuk duduk. Pemahat itu mencoret-coret dengan pisau di tangannya. Bahkan, sang pemahat memotong-motong kayu itu, sehingga dia menegurnya. “Hai pemahat, mengapa kamu merusak kayu yang bagus dan berguna ini?” Namun, sang pemahat itu tetap melanjutkan aktivitasnya. Akhirnya, terlihatlah sebuah karya yang sangat indah yang harganya mahal.
Pengkhotbah menemukan bahwa hal terpenting adalah bahwa manusia harus memiliki sikap takut akan Allah. Yaitu rasa takut yang didasari oleh sikap hormat atas keagungan-Nya. Nikmatilah hidup kita dengan sikap takut akan Allah, meskipun saat ini kita belum memahami sepenuhnya apa yang akan terjadi.
Bacaan Alkitab hari ini mengingatkan kita bahwa kita tidak dapat menyelami pekerjaan Allah dengan segala hikmat dan pengetahuan yang kita miliki. Saat kita membuat perencanaan, apakah kita selalu berusaha menyesuaikan rencana kita dengan kehendak Allah? Mari kita evaluasi keberadaan diri kita. Pengkhotbah memperlihatkan bahwa Allah terlibat dalam segala peristiwa. Mari belajar menyelami pekerjaan Allah dengan hikmat TUHAN.
Misi: Belajar Menyelami pekerjaan Allah dengan hati bersyukur kepada Tuhan yang membuat segala sesuatu indah pada waktunya dan memberikan kekekalan dalam hati kita.
Doa: Ya Tuhan, tolong kami untuk belajar menyelami pekerjaan-Mu. Dan selalu memiliki hati yang yang yakin dan percaya kepada-Mu. Terima kasih kepada Tuhan yang membuat segala sesuatu indah pada waktunya dan memberikan kekekalan dalam hati kami.
Gambar/Ilustrasi:
Disusun oleh: Tim Task Force Doa & Konseling