Amsal 16:9
Hati manusia memikir-mikirkan jalannya, tetapi TUHANlah yang menentukan arah langkahnya.
Ketika mecoba melamar pekerjaan dan belum mendapatkan panggilan pekerjaan yang sesuai dengan pendidikan yang ditempuhnya, maka Andi merasa sangat putus asa.
Ketika dia yakin diterima masuk perusahaan yang menurutnya baik, kembali lagi jawaban yang diterima hanya penolakan.
Kemudian dia mendapatkan tawaran untuk mengunakan talentanya bagi Tuhan dan berusaha berkomitmen untuk melayaniNya. Hal itu membuatnya mulai belajar bagaimana berkomitmen dengan Tuhan dan mengalami proses yang indah bersama Dia.
Lalu disaat Tuhan memberikannya pekerjaan yang sesuai dengan yang dia minati, dia melakukan pekerjaannya bukan karena sekedar minat dan mendapatkan penghasilan belaka tetapi melakukan yang terbaik sebagai bentuk komitmen dengan Tuhan.
Saat kita putus asa dan berusaha mencari jalan keluar sendiri, mungkin sudah saatnya kita datang ke hadapan Tuhan dan memperbaiki kembali komitmen kita terhadap Tuhan.
Allah yang begitu mengasihi kita, tentunya menginginkan kita mendapatkan yang terbaik sesuai dengan kemampuan kita. Namun, apakah hal itu mendekatkan kita kepada Tuhan atau justru menjauhkan kita.
Banyak hal yang kita inginkan dan rencanakan tetapi Tuhan lah yang akan menentukan arah langkah kita sebagai orang yang percaya kepada Dia dan niscaya hal itu yang terbaik untuk kita.
Misi: Meyakini bahwa Tuhanlah yang menetapkan langkah orang yang percaya kepadaNya
Doa: Tuhan, Allah yang kami sembah didalam nama Yesus Kristus, kami mengucap syukur didalam segala keadaan. Mungkin masih banyak hal yang saat ini menjadi pergumulan kami, bahkan terkadang kami menemui jalan buntu. Kiranya kami diberikan kemampuan untuk senantiasa hidup memandang kepadaMu dan percaya bahwa Engkau akan memberikan yang terbaik bagi orang yang percaya kepada Engkau. Didalam namaMu kami berdoa. Amin.