📖 Ibrani 4:10 “Sebab barangsiapa telah masuk ke tempat perhentian-Nya, ia sendiri telah berhenti dari segala pekerjaannya, sama seperti Allah berhenti dari pekerjaan-Nya
Menjalankan istirahat Sabat memungkinkan kita untuk melangkah ke dalam irama yang sama yang ditetapkan Tuhan saat menciptakan dunia. Kitab Suci memberi tahu kita bahwa ketika Tuhan beristirahat dari pekerjaan-Nya, itu karena pekerjaan-Nya telah selesai (Kejadian 2:1). Tuhan bersukacita atas pencapaian-Nya.
Dalam Ibrani 4:10, penulis menggambarkan suatu persamaan antara istirahat Tuhan dan istirahat kita: “Sebab barangsiapa telah masuk ke tempat perhentian-Nya, ia sendiri telah berhenti dari segala pekerjaannya, sama seperti Allah berhenti dari pekerjaan-Nya.” Kita diundang untuk bersukacita di hadirat-Nya dan berbagi dalam kepuasan ilahi Tuhan.
Istirahat ini bukan tentang berhenti dari pekerjaan baik, namun menyerahkan keinginan untuk mengendalikan hidup, dengan percaya pada kelengkapan pekerjaan Tuhan. “Istirahat” kita membebaskan kita dari beban untuk membuktikan diri kita cukup baik untuk mendapatkan kasih -Nya. Dengan beristirahat di dalam Tuhan ini, kita dapat menemukan kepuasan yang meluap ke dalam setiap bagian kehidupan kita.
Misi: Melepas beban bukan karena kemalasan, tetapi karena berserah kepada Allah.
Doa: Tuhan, waktu hati kami terasa berat, kami mau menyerahkan beban kami kepada-Mu. Kami mau membaringkan diri kami dan bersandar kepada-Mu saja. Terima kasih Tuhan Engkau memengang tangan kami yang lemah ini di dalam tangan-Mu. Tunjukkanlah kepada kami damai di dalam hadirat-Mu. Dalam nama Tuhan Yesus. Amin