Roma 12:20-21
“Tetapi, jika seterumu lapar, berilah dia makan; jika ia haus, berilah dia minum! Dengan berbuat demikian kamu menumpukkan bara api di atas kepalanya. Janganlah kamu kalah terhadap kejahatan, tetapi kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan!”
Ternyata, sejak kecil kanak-kanak yang tidak diajarkan untuk bermusuhan akan sangat mudah untuk marah dan memusuhi saudaranya. Ketika diajak berdamai, akan tidak mudah tetapi dengan didikan yang baik maka sang anak akan membentuk budaya yang mau mengampuni.
Seorang ibu muda yang baru memiliki bayi pertama yang baru lahir tentunya tidak langsung lancar untuk mengendong bayinya, tetapi latihan yang dilakukan dengan upaya agar dapat menyusui dengan baik maka sang ibu akan bisa mengendong bayi dengan cara yang tepat.
Segala hal yang ingin kita lakukan seperti mengampuni sesama dan melakukan kebaikan, mungkin tidak mudah di waktu awal tetapi dengan kesungguhan hati kita dapat belajar dan berusaha.
Ketika seseorang merasa terluka apalagi setelah mengampuni tetap mengalami pengalaman yang berulang dan semakin tersakiti, maka kita dapat belajar untuk melawan hal yang jahat yang kita terima dengan membalas melalui perbuatan yang baik.
Dalam Lukas 6:33 yang menyatakan, “Sebab jikalau kamu berbuat baik kepada orang yang berbuat baik kepada kamu, apakah jasamu? Orang-orang berdosa pun berbuat demikian.”
Firman Tuhan mengingatkan bahwa kita bahkan diharapkan melakukan hal yang baik kepada orang yang berbuat jahat kepada kita. Bagaimana caranya? Apakah itu mungkin?
Sama seperti anak-anak yang diajarkan untuk saling mengampuni dan mengasihi dengan saudara dan orang tuanya maka kita pun dapat melakukannya secara bertahap dengan melangkah bersama Tuhan.
Didalam Tuhan, tidak ada perkara yang mustahil dimana pengampunan maupun perbuatan baik bukan perbuatan yang dilakukan satu kali melainkan perbuatan yang dilakukan secara berulang.
Ketika kita tinggal didalam Tuhan dan Firman Tuhan tinggal didalam kita maka kita akan lebih melihat dan melakukan segala sesuatu bukan fokus kepada diri kita sendiri tetapi fokus kepada Tuhan.
Mari kita sama-sama belajar didalam Tuhan untuk senantiasa hidup melakukan yang baik bagi sesama kita bahkan kepada musuh kita.
Misi: Belajar mengampuni dan mengasihi dengan melepaskan pengampunan dan melakukan kebaikan didalam Tuhan
Doa: Bapa, kami menyadari bahwa melakukan kebaikan terkadang terhalangi dengan pemikiran kami yang terfokus kepada kepentingan diri sendiri. Mampukanlah kami untuk senantiasa memandang kepadaMu dan melakukan apa yang Engkau kehendaki kami lakukan, yakni mengampuni sesama kami dan melakukan kebaikan bagi sesama kami.
Didalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa, Amin.