📖 Filipi 4:6-7 “Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.”
Paulus, penulis surat Filipi, menulis: jangan khawatir tentang apa pun. Ini bukan saran atau rekomendasi. Ini adalah sebuah pilihan yang akan membebaskan kita dari rasa takut dan menjadi cemas terhadap segala hal. Paulus mengajari kita cara memutus siklus kekhawatiran, Paulus menawarkan tiga penawarnya:
Pertama, DOA. Sampaikan kekhawatiran kepada Tuhan. Lepaskan kemelut mental dengan percaya pada kuasa Tuhan yang berdaulat atas keadaan hidup kita.
Kedua, PERMOHONAN. Ajukan permohonan yang sungguh-sungguh kepada Dia yang mempunyai kuasa untuk campur tangan. Kuasa-Nya cukup kuat untuk memperbaiki apa yang rusak dalam hidup ini.
Ketiga, MEMUJI. Mengucap syukur melindungi hati kita. Ucapan syukur melepaskan kita dari kecemasan. Bersyukurlah atas matahari terbenam yang menakjubkan, bunga-bunga bermekaran, makanan kita hari ini, selalu ada sesuatu untuk disyukuri kepada Tuhan.
Paulus berjanji damai sejahtera Allah akan menjaga hati dan pikiran kita di dalam Kristus Yesus, ketika kita berdoa, memohon, dan memuji. Kita tidak akan khawatir tentang apa pun ketika kita menghadap Tuhan dengan segala sesuatunya. Tidak ada yang terlalu kecil atau tidak penting. Tuhan peduli dengan hidup kita. Biarkan doa mengubah perasaan kita, menggantikan kekhawatiran dengan kedamaian.
Misi: Mengubah kekhawatiran dengan kedamaian.
Doa: Allah Bapa kami yang di surga. Terima kasih Tuhan, Engkau peduli dengan hidup kami. Ampunilah kami jika kami seringkali menghabiskan tenaga kami untuk kuatir dengan situasi yang tidak dapat kami kendalikan. Kami mau berserah dan bersandar pada-Mu ya Tuhan, Bekerjalah dalam hidup kami ini. Terima kasih Tuhan, kami bisa membawa kekuatiran kami kepada-Mu dan Engkau gantikan dengan damai dalam hati kami. Dalam nama Tuhan Yesus, Amin.
Disusun oleh: Tim Task Force Doa & Konseling