đź“– Yesaya 7:14 “Sebab itu Tuhan sendirilah yang akan memberikan kepadamu suatu pertanda: Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel”
Apa sebenarnya sukacita itu?
Kita kembali pada waktu Tuhan menciptakan dunia. Manusia baru saja dihidupkan oleh nafas Tuhan. Hidup bersama Allah. Namun karena tindakan pemberontakan dan ketidaktaatan, manusia memisahkan diri dari Allah penciptanya yang mengenalnya dengan sempurna dan mengasihi tanpa henti. Dalam sekejap, kedekatan abadi dengan Tuhan menjadi perpisahan abadi dari-Nya.
Itulah yang terjadi dalam Kejadian 1-3… tapi syukurlah, itu bukan akhir kisah. Meskipun manusia jatuh, Tuhan berjanji bahwa Dia akan mengirim seseorang untuk memperbaiki kehancuran kita dan memulihkan hubungan kita dengan-Nya.
Natal menandai datangnya jawaban yang dijanjikan Tuhan ketika Allah Pencipta mengambil bentuk seeorang bayi dan menjadi “Tuhan berserta kita.” Karena Natal, sekarang siapapun yang memilih untuk percaya kepada Kristus dapat mengalami sukacita selamanya yang hanya datang dari pengenalan akan Allah secara pribadi.
Mari renungkan arti kedatangan Juruselamat bagi orang-orang yang terperangkap dalam pemisahan abadi dari Allah, dan bersyukur untuk kepada Yesus karena telah menjadi “Allah beserta kita.”
Misi: Hidup di dalam iman Immanuel, Allah beserta kita.
Doa: Ya Tuhan, karena Engkau datang ke bumi sebagai seorang bayi maka kami dapat mengalami sukacita yang tak berkesudahan. Tuhan, kami mau menghargai arti kelahiran Juruselamat dengan sukacita yang datang dari Engkau. Kisah Natal menjadi pembaharu iman kami. Tuhan, persiapkan hati kami ini untuk menerima kemuliaan-Mu. Dalam nama Tuhan Yesus. Amin.