Yeremia 20:9
Tetapi apabila aku berpikir: “Aku tidak mau mengingat Dia dan tidak mau mengucapkan firman lagi demi nama-Nya”, maka dalam hatiku ada sesuatu yang seperti api yang menyala-nyala, terkurung dalam tulang-tulangku; aku berlelah-lelah untuk menahannya, tetapi aku tidak sanggup.
Pada umumnya ketika kita merasa sangat gembira, kita mau menceritakan dan membagikan apa yang kita alami sehingga itu bisa diketahui oleh orang lain. Sebaliknya, jika kita mengalami aib atau sesuatu hal yang memalukan biasanya kita akan sebisa mungkin menutupi hal itu.
Keselamatan yang kita peroleh melalui Kristus yang telah memerdekakan kita, merupakan suatu kabar baik bukan? Apakah kita telah mewartakannya bagi orang lain?
Tidak jarang kita merasa bahwa belum tentu orang lain mau menerima, atau mungkin seolah-olah kita melakukan pemaksaan dengan menyatakan kepercayaan kita kepada orang lain. Mungkin pula, sekarang kita sedang dalam pergumulan yang hebat sehingga membuat kita enggan untuk berbagi dan bersaksi.
Nabi Yeremia juga berada dalam situasi yang tidak mau mengingat Tuhan dan bersaksi bagi Dia (Yeremia 20:9a), tetapi ketika kita memiliki Roh yang hidup yang menyertai kita maka keadaan yang meletihkan kita dapat dipulihkan, jikalau tujuan hidup tertuju hanya kepada Dia.
Mungkin saat ini kita merasa menjadi saksi bukan merupakan tujuan hidup dan melihat apa yang kita alami perlu diselesaikan lebih dahulu. Panggilan Tuhan untuk menjadi saksiNya hendaknya selalu mewarnai kehidupan kita, sehingga kita semakin disempurnakan didalam Kristus Yesus anakNya.
Hendaknya kehidupan kita senantiasa menjadi kitab terbuka dimana kita dapat menjadi saksiNya dalam segala hal.
Misi: menjadi saksi Kristus dan menyatakan kemuliaanNya dalam kehidupan kita
Doa: Bapa, kami mengucap syukur atas apa yang terjadi didalam hidup ini. Kami memohon agar dimampukan hidup menjadi saksiMu dimanapun kami berada melangkah. Didalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa, Amin.