Gambar/Ilustrasi: Anggit Rizkianto on Unsplash
NATS: Galatia 5:1, 13-14. 1 Petrus 2:16.
Ayat Mas : “… janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa, melainkan layanilah seorang akan yang lain oleh kasih” (Galatia 5:13b).
PA : Apa maksud Rasul Paulus mempergunakan kemerdekaan sebagai kesempatan saling melayani dalam kasih?
PENDALAMAN ALKITAB
Sungguh indah dan mulia pengajaran dan kabar baik tentang kemerdekaan dalam Kristus. Oleh pengorbanan Kristus, sebagai Anak Domba Allah yang Kudus, setiap orang percaya dikaruniakan kemerdekaan dari semua upah dosa, yakni maut. Dimerdekakan dari belenggu dosa dan si jahat, sehingga bisa menempuh, membangun, mengembangkan kehidupan yang bebas dari intimidasi dosa (Roma 6).
Ada solusi bagi kegagalan, pelanggaran, kesalahan akibat dosa – melalui pertobatan dan pengampunan (1 Yohanes 1:9). Bukan itu saja, Alkitab juga mengajarkan sisi lain dari kemerdekaan dalam Kristus yakni kemerdekaan untuk bisa melayani, mengasihi, mengabdikan diri tanpa dinodai, dihambat, dibatasi oleh kelemahan, ambisi, motivasi berdosa. Suatu kehidupan yang bisa mempersembahkan hidup sebagai kurban persembahan yang hidup, kudus dan berkenan kepada Allah (Roma 12).
Di luar Kristus, orang melakukan hal baik, dengan bayang-bayang motivasi yang tidak kudus, tidak lurus, tidak tulus. Karena kedagingan masih kuat menguasainya. Kalaupun tidak memiliki niat buruk, orang bisa memiliki niat imbalan balas jasa kebajikan, kemurahan, hukum tabur tuai yang positif atas hal baik yang dilakukannya. Seakan ada ‘bayang-bayang’ tuntutan (harapan, lebih halusnya) untuk mendapat balasan imbalan yang sepadan atas kebaikan yang dilakukan. Ujung-ujungnya kembali pada kebaikan, manfaat bagi diri. Jarang yang mencapai kebajikan tertinggi tanpa pamrih.
Di dalam Kristus, karena semua yg dibutuhkan manusia terkait pendamaian dengan Allah, diri sendiri dan sesama sudah digenapi dalam karya pengorbanan Kristus. Dan anugerah pengampunan dosa dan hidup kekal sudah terjamin oleh meterai darah Kristus dan Roh Kudus-Nya dalam hati orang percaya. Orang percaya bisa merdeka, leluasa, bebas melakukan semua yang baik, benar, murni untuk kebaikan dan kemuliaan Tuhan.
Semuanya itu bukan sebagai investasi untuk mengharapkan imbalan pahala di bumi dan di surga. Tapi sebagai ungkapan syukur dan terima kasih atas anugerah keselamatan, pengampunan, providensia yang sudah dan terus Allah sediakan melalui Kristus bagi dirinya sebagai orang percaya.
Luar biasanya, walaupun kita berhutang atas semua anugerah lengkap dan penuh yang terkandung dalam kemerdekaan dalam Kristus. Tak ada yang perlu ditambahkan untuk membuat kita lebih berharga di mata Allah. Namun semua perbuatan
dalam kita memberi, melakukan yang baik masih diperhitungkan Allah dan dijanjikan berkat dan mahkota-mahkota kemuliaan, kehidupan di surga kelak (Yakobus 1:12; 2 Timotius 4:8).
Dengan demikian, hidup bagi Kristus, membaktikan kemerdekaan hidup kita bagi tujuan Kristus, melepaskan kesenangan kedagingan dunia bagi Kristus BUKAN suatu kerugian atau kehilangan sama sekali. Bagi yang memahami, hidup bagi Kristus akan memberikan nilai tambah atas anugerah kemerdekaan dalam Kristus bagi mereka yang mempergunakan kemerdekaannya untuk melayani seorang akan yang lain dalam kasih.
APLIKASI:
Apa yang Firman Tuhan ajarkan perihal wujud menggunakan kemerdekaan yang sehat bagi diri, berguna bagi sesama, dan berkenan pada Tuhan dalam konteks hidup kita saat ini?
Proyek Misi:
Bagaimana kita menerapkan kemerdekaan yang melayani sesama dalam lingkungan keluarga/dunia kerja/komunitas kita?
DOA : Kubersyukur, Kaumengasihi dan memercayaiku untuk berbagian dalam misi-Mu, Tuhan. Ajarku setia dan serius berbagian dalam membagikan, menyebarkan kabar kemerdekaan ajaib yang Kristus sudah karuniakan. Amin.
KEMERDEKAAN DALAM KRISTUS BUKAN BICARA SOAL KEBEBASAN SEMATA, MELAINKAN JUGA KELELUASAAN MELAYANI TANPA PAMRIH DALAM KASIH🙏
Disusun oleh: Anastasia H. Djena, M.Miss. (Bidang 4 MPK Indonesia)