Pada tanggal 28 Mei 2024, Majelis Pendidikan Kristen di Indonesia (MPK) dan Google for Education mengadakan webinar bertajuk “Future of Education”. Webinar ini dihadiri oleh 246 peserta, termasuk guru, kepala sekolah, dosen, dan berbagai lembaga pelayanan Kristen. Acara ini membahas tentang masa depan pendidikan Kristen di Indonesia.
Meningkatkan Kualitas Pendidikan Kristen
Thomas Dragono, Pengurus Harian Bidang II: Digitalisasi Pembelajaran MPK, membuka sesi dengan menekankan pentingnya meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah-sekolah Kristen. Beliau mengajak semua pemangku kepentingan untuk bersinergi demi masa depan pendidikan Kristen yang lebih baik.
Thomas Dragono juga menekankan perlunya kolaborasi dan sinergi untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045. Visi ini menekankan pentingnya pendidikan yang dipersonalisasikan, pembelajaran berbasis proyek, dan pembelajaran blended yang menggabungkan tatap muka dan daring.
Teknologi sebagai Kunci Pembelajaran Modern
Teknologi dianggap sebagai kunci utama dalam proses pembelajaran modern. Teknologi menawarkan banyak peluang untuk meningkatkan kualitas pendidikan, termasuk:
- Meningkatkan akses pendidikan: Teknologi dapat membantu menjangkau siswa di daerah terpencil dan memberikan mereka akses ke sumber belajar yang berkualitas.
- Memersonalisasi pembelajaran: Teknologi dapat membantu guru menyesuaikan pembelajaran dengan kebutuhan individu setiap siswa.
- Meningkatkan keterlibatan siswa: Teknologi dapat membuat pembelajaran lebih menarik dan interaktif, sehingga meningkatkan keterlibatan siswa.
- Mempersiapkan siswa untuk masa depan: Teknologi adalah bagian penting dari kehidupan di abad ke-21, dan siswa perlu memiliki keterampilan digital untuk sukses di masa depan.
Fokus pada Keterampilan Abad 21
Thomas Dragono menekankan pentingnya fokus pada keterampilan abad ke-21 dalam pendidikan Kristen. Keterampilan ini termasuk:
- Keterampilan berpikir kritis: Siswa harus dapat berpikir secara kritis dan memecahkan masalah.
- Keterampilan komunikasi: Siswa harus dapat berkomunikasi secara efektif secara lisan dan tertulis.
- Keterampilan kolaborasi: Siswa harus dapat bekerja sama dengan orang lain secara efektif.
- Keterampilan kreativitas: Siswa harus dapat berpikir kreatif dan inovatif.
- Keterampilan digital: Siswa harus memiliki keterampilan digital yang mereka butuhkan untuk sukses di era digital.
Tantangan dan Peluang di Masa Depan
Thomas Dragono juga menyoroti beberapa tantangan yang dihadapi pendidikan Kristen di Indonesia, termasuk:
- Ketersediaan infrastruktur: Tidak semua sekolah Kristen memiliki akses ke infrastruktur digital yang memadai.
- Pelatihan guru: Guru perlu dilatih untuk menggunakan teknologi secara efektif dalam pembelajaran.
- Ketersediaan konten: Tidak tersedia cukup konten edukasi berkualitas tinggi dalam bahasa Indonesia.
Thomas Dragono juga menyoroti pentingnya kesiapan infrastruktur digital di setiap daerah, mengingat penetrasi internet di Indonesia telah mencapai sekitar 71%, namun masih ada 33.5% penduduk yang belum dapat menikmati layanan internet.
Beliau menekankan tantangan yang ada di depan mata seperti infrastruktur, fintech, internet 3.0, Next Generation Infrastructure, serta Productifity & Automation. AI dan teknologi canggih lainnya seperti Internet of Things dan Blockchain dilihat sebagai peluang besar yang harus dimanfaatkan dengan baik.
Google for Education: Transformasi Digital untuk Pendidikan
Kristiyanto dari Google for Education menyampaikan bahwa Google melihat sektor edukasi sebagai area penting untuk transformasi digital. Riset yang dilakukan Google menunjukkan beberapa temuan penting, termasuk:
- Meningkatnya kebutuhan akan pemecah masalah global: Pembelajaran harus diarahkan untuk menghasilkan pemecah masalah global yang dapat mengatasi tantangan global seperti perubahan iklim dan kemiskinan.
- Pembelajaran yang lebih personal: Pendidikan harus dapat disesuaikan dengan kebutuhan setiap siswa.
- Meningkatkan kemampuan pengajar: Guru harus terus mengembangkan kemampuannya dalam menggunakan teknologi untuk meningkatkan pembelajaran.
- Evaluasi kemajuan siswa: Pengukuran kemajuan siswa perlu dilakukan secara terus-menerus untuk memastikan efektivitas pembelajaran.
Google for Education berkolaborasi dengan Kementerian Pendidikan di Indonesia untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Kolaborasi ini berfokus pada tiga pilar:
- Hardware: Google menyediakan perangkat keras seperti Chromebook untuk sekolah-sekolah di Indonesia.
- Software: Google menyediakan berbagai software edukasi gratis seperti Google Classroom dan Google Suite for Education.
- Pelatihan/sertifikasi: Google menyediakan pelatihan dan sertifikasi untuk guru dan tenaga pendidik di Indonesia.
Webinar ini diharapkan menjadi platform bagi pemangku kepentingan dalam pendidikan Kristen di Indonesia untuk berdiskusi, bertukar ide, dan membangun kolaborasi demi menciptakan masa depan pendidikan Indonesia yang lebih cerah. Dengan mempersiapkan generasi muda yang berkarakter, bermoral, serta memiliki pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan di era digital, diharapkan kita dapat membangun bangsa Indonesia yang maju dan sejahtera.
Majelis Pendidikan Kristen di Indonesia terus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan menjawab tantangan-tantangan masa depan melalui kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk Google for Education.