Majelis Pendidikan Kristen (MPK) di Indonesia terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan, khususnya di wilayah-wilayah yang masih memerlukan perhatian lebih. Salah satu inisiatif penting yang baru-baru ini dilakukan adalah melalui Pelayanan Task Force 3T di Nusa Tenggara Timur (NTT), yang dilaksanakan pada tanggal 30-31 Agustus 2024.
Latar Belakang dan Tujuan Kegiatan
Pelayanan ini diadakan dalam rangka Rapat Kerja Pendidikan yang melibatkan Sinode GMIT, Yapenkris, dan MPK di Kupang, NTT. Kegiatan ini bertujuan untuk melakukan evaluasi, pembinaan, serta memberikan bantuan konkret kepada sekolah-sekolah Kristen di wilayah tersebut, khususnya yang tergolong dalam kategori 3T (Terpuruk, Tertinggal, dan Terlupakan).
Hari Pertama: Pemaparan Materi dan Penilaian Sekolah
Kegiatan dimulai dengan Rapat Kerja Pendidikan yang dihadiri oleh sekitar 250 peserta, termasuk perwakilan dari Sinode GMIT, pengurus Yapenkris, dan pengurus MPK wilayah NTT. Pada hari pertama, berbagai materi penting disampaikan oleh para pemimpin MPK dan anggota Task Force 3T. Salah satu fokus utama adalah evaluasi terhadap SMA Kristen Kesetnana di Soe, NTT. Berdasarkan penilaian, sekolah ini dipilih untuk mendapatkan bantuan karena dedikasi yang tinggi dari para staf dan potensi besar yang dimilikinya meskipun dalam kondisi yang sulit.
Hari Kedua: Kunjungan ke Sekolah-Sekolah
Pada hari kedua, tim Task Force 3T mengunjungi beberapa sekolah di Kupang, termasuk Sekolah Citra Bangsa, SD GMIT 1 dan 3, SDK Manulai 2, SMK Kristen 1 dan 2 serta SMA Kristen 1. Hasil kunjungan ini mengungkap tantangan serius yang dihadapi sekolah-sekolah tersebut, seperti minimnya jumlah siswa dan rendahnya gaji guru honor, yang berkisar antara Rp. 170.000 hingga Rp. 700.000 per bulan. Situasi ini membuat beberapa sekolah, seperti SD GMIT 1 dan 3, terancam ditutup dalam waktu kurang dari lima tahun jika tidak ada bantuan yang signifikan.
Komitmen dan Tindak Lanjut
Sebagai hasil dari kunjungan ini, MPK berkomitmen untuk memberikan pelatihan kepada sekitar 200-250 guru di sekolah-sekolah Yapenkris, dengan tujuan memilih 30 guru terbaik yang nantinya akan menjadi pelatih bagi rekan-rekan mereka di lingkungan GMIT. MPK juga akan memberikan insentif bagi para guru yang terpilih, sebagai bentuk apresiasi dan motivasi untuk meningkatkan kualitas pendidikan di wilayah NTT serta mendampingi SMA Kristen Kesetnana supaya menjadi lebih baik.
Pelayanan Task Force 3T di NTT ini menunjukkan komitmen MPK untuk terus memperjuangkan pendidikan yang berkualitas di seluruh Indonesia, khususnya di daerah-daerah yang masih sangat membutuhkan. Langkah-langkah yang diambil dalam Rapat Kerja Pendidikan di Kupang ini diharapkan dapat menjadi titik balik bagi sekolah-sekolah Kristen di NTT, sehingga dapat memberikan kontribusi yang lebih besar bagi kemajuan bangsa.