📖 Yohanes 21:17 “Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya: ”Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?” Maka sedih hati Petrus karena Yesus berkata untuk ketiga kalinya: ”Apakah engkau mengasihi Aku?” Dan ia berkata kepada-Nya: ”Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau.” Kata Yesus kepadanya: ”Gembalakanlah domba-domba-Ku.”
Petrus duduk dalam kesedihan dan kegelapan. Dia telah menyangkal Yesus secara terbuka sesaat sebelum Yesus disalibkan. Dan selama beberapa hari terakhir, Petrus harus menanggung kesedihan dan rasa bersalah tanpa ada harapan bahwa penderitaannya akan berakhir. Tetapi pagi-pagi benar di hari yang ketiga, kuburan Yesus ditemukan kosong dan batu itu terguling. Ketika Petrus bersama murid-murid yang lain mencoba untuk memahami berbagai peristiwa hari itu dalam ketakukan, Yesus tiba-tiba menampakkan diri kepada Petrus, dalam keadaan hidup sepenuhnya!
Alih-alih membiarkan Petrus hidup dengan perasaan malu karena kesalahannya di masa lalu, Yesus mengajukan pertanyaan yang mendorong Petrus untuk masuk ke dalam rencana-Nya. “Apakah engkau mengasihi Aku?” Dengan pertanyaan ini, Yesus mengundang Petrus untuk meneguhkan kembali hubungan yang telah dia sangkal. Kuasa Yesus atas kematian dan kegelapan bermakna bahwa Petrus tidak harus tetap dibatasi oleh kesalahannya di masa lalu. Dia masih bisa meraih panggilan hidupnya dan menjadi pemimpin yang Yesus selalu tahu dia bisa.
Seperti Petrus, kita mempunyai kesempatan untuk mengatakan “ya” untuk mengasihi Yesus dan dikasihi oleh-Nya. Tidak peduli betapa berantakannya kehidupan kita, atau seberapa jauh kita dari Yesus, tidak ada yang bisa memisahkan kita dari kasih-Nya. Kesalahan masa lalu atau masalah saat ini tidak menentukan tujuan kita ketika hidup kitaa berakar dalam Kristus saja.
Kebangkitan meyakinkan kita bahwa tidak ada situasi atau kesalahan apapun yang mustahil untuk ditebus oleh Tuhan. Tidak ada ketakutan yang tidak dapat Yesus taklukkan dan tidak ada kehidupan yang tidak dapat Ia sembuhkan. Tidak ada kegelapan yang bisa melawan kuasa Tuhan yang bangkit yang mengalahkan kematian bagi kita. Tidak ada yang tidak bisa dilakukan oleh Tuhan kita.
Misi: Hidup mengasihi Yesus dan menerima kasih-Nya melalui kuasa kebangkitan-Nya
Doa: Tuhan Yesus, terima kasih, Engkau telah mengalahkan maut bagi kami. Kami sangat bersyukur bahwa tidak ada yang bisa memisahkan kami dari kasih-Mu, dan tidak ada kesalahan yang bisa menyingkirkan kami dari rencana-Mu. Tuhan, ingatkan kami akan panggilan-Mu bagi kami, dan ketika kami mulai merasa tidak layak, bantulah kami untuk merenungkan kebangkitan-Mu dan bersukacita karena hanya Engkaulah keselamatan kami. Dalam nama Tuhan Yesus. Amin