đź“–Amsal 18:21
Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya.
Kita secara umum mempunyai skenario yang sedang berjalan dalam pikiran kita. Kita semua melakukannya. Skenario itu penuh dengan pikiran tentang masa lalu, masa kini dan masa depan.
Pikiran yang melihat ke masa lalu bisa jadi memuaskan atau menyesalkan, pikiran tentang masa kini bisa jadi penuh keraguan, atau tidak tahu harus berbuat apa. Dan pikiran tentang masa depan bisa jadi penuh kekhawatiran atau harapan. Biasanya, dari semua kemungkinan, positif dan negatif, semuanya bercampur dalam pikiran kita. Dan pada kebanyakan dari kita, pikiran itu keluar dalam kata-kata kita.
Menurut Kitab Suci, kata kita itu berkuasa. Kata-kata kita bisa meruntuhkan atau membangun hidup, melukai atau menyembuhkan, bahkan membentuk masa depan kita.
Skenario yang kita ciptakan dalam pikiran dan lidah kita punya dampak besar. Jika kita penuh keraguan, ketakutan, penyesalan, ketidakpuasan, kepahitan, kritik, atau putus asa, situasi dan relasi kita akan cenderung mengikuti apa yang kita katakan dan harapkan.
Tapi jika kita penuh ucapan syukur, kata-kata semangat dan berkat, penyembahan, kepuasan, dan iman maka situasi kita akan mengikuti. Kita membentuk situasi kita lebih daripada yang kita pikir.
Ini adalah kebalikan dari apa yang dipercayai banyak dari kita. Kita cenderung berpikir bahwa situasi kita mendikte keadaan hati kita dan kita adalah korban dari situasi kita.
Tapi ketika kita mengundang Hadirat Allah dalam hati kita, dan ketika kita memilih untuk berpikir dan berbicara sesuai kebenaran-Nya, maka apa yang ada dalam diri kita akan membentuk situasi kita.
Kebenaran yang kita pegang dalam iman adalah kebenaran yang berperan dalam hidup kita. Kata-kata yang kita ucapkan menjadi skenario yang akurat bagi kisah kita. Jagalah kisah kita baik-baik. Hati-hati dalam berpikir dan berkata-kata. Penuhi hati kita dengan ucapan syukur, berkat dan iman. Dan nikmati perubahan dalam situasi kita.
Misi: Hidup selalu mengucap syukur dengan memperkatakan kebenaran Tuhan.
Doa: Bapa, biarlah kata-kata kami dan pikiran kami mencerminkan siapa Engkau dan kebenaran yang Engkau katakan. Dan biarkan itu semua membentuk hidup kami dan hidup orang lain demi kemuliaan-Mu. Dalam nama Tuhan Yesus. Amin.