đź“–Efesus 1:17
Dan meminta kepada Allah Tuhan kita Yesus Kristus, yaitu Bapa yang mulia itu, supaya la memberikan kepadamu Roh hikmat dan wahyu untuk mengenal Dia dengan benar.
Hikmat, dari sudut pandang Alkitab, adalah kemampuan menerapkan kebenaran Allah pada situasi kehidupan. Wahyu, di sisi lain adalah pengetahuan yang datang langsung dari Dia yang masuk akal atau tidak masuk akal. Dan kita membutuhkan keduanya.
Allah mengatakan dengan jelas bahwa hikmat manusia adalah kebodohan bagi Dia dan hikmat-Nya adalah kebodohan bagi pikiran manusia (1 Korintus 1:18-25).
Kita butuh proses berpikir yang sesuai dengan kebenaran sorga. Tapi Dia juga mengatakan dengan jelas bahwa kita punya pikiran Kristus, suatu pewahyuan yang mengimpartasikan kebenaran Allah kepada kita terlepas dari logika dan akal sehat (1 Korintus 2:16).
Kita harus melihat kenyataan sorga, cara pandang sorga yang memberi kita gambaran tentang kuasa adikodrati, malaikat dan iblis, rencana besar Allah yang berujung pada penyingkapan Anak Allah dan mereka yang disebut anak-anak-Nya.
Tanpa mengetahui gambaran tentang ruang takhta Allah dan rencana-Nya, kita tidak akan pernah tahu arah sejarah atau kuasa janji-Nya. Tapi tanpa hikmat yang datang dari atas, kita tidak bisa menerapkan rencana-Nya dalam situasi nyata.
Kita cenderung berpikir dengan logika manusia dan membatasi karya-Nya. Kita butuh pikiran (hikmat) dan hati (pewahyuan) yang mengerti rencana Allah.
Carilah hikmat dan pewahyuan pikiran dan pandangan Allah. Mintalah agar mata hati kita diterangi dengan kebenaran dari atas. Jadikan doa ini batu penjuru bagi pikiran kita, pusat pembicaraan kita dengan Dia. Dan biarkan hidup kita dipimpin dari atas.
Misi: Hidup dipimpin oleh Roh hikmat dan wahyu untuk mengenal TUHAN dengan benar.
Doa: Tuhan, kami butuh pikiran-Mu. Kami juga harus melihat Kerajaan-Mu. Berikan kepada kami hikmat dan pewahyuan untuk membedakan apa yang Roh-Mu sedang kerjakan di sekitar kami. Dalam nama Tuhan Yesus. Amin.