Location, Jakarta,Indonesia
(021) 29022086

Everyday Blessing: TAAT (OBEY)  

Yohanes 4:1-4 (TB)
(1) Ketika Tuhan Yesus mengetahui, bahwa orang-orang Farisi telah mendengar, bahwa Ia memperoleh dan membaptis murid lebih banyak dari pada Yohanes (2) meskipun Yesus sendiri tidak membaptis, melainkan murid-murid-Nya, (3) Iapun meninggalkan Yudea dan kembali lagi ke Galilea. (4) Ia harus melintasi daerah Samaria.

Yohanes 4:1-4 mencatat bagaimana Tuhan Yesus mengetahui bahwa orang-orang Farisi mendengar tentang semakin banyaknya murid yang datang kepada-Nya dan bahwa Dia membaptis lebih banyak murid daripada Yohanes meskipun sebenarnya para murid-Nya yang membaptis.
Lalu Tuhan  Yesus meninggalkan Yudea dan kembali ke Galilea.

Ayat 4 mencatat sesuatu yang sangat penting secara teologis dan strategis: “Ia harus melintasi daerah Samaria.”

Dalam bahasa Yunani, kata “harus”_ diterjemahkan dari kata “edei”_ (δεῖ), yang mengandung arti
keharusan ilahi atau kehendak Allah yang mendesak. Jadi bukan sekadar pilihan rute tercepat atau terdekat, tetapi ini adalah kehendak Allah.

Tuhan Yesus tidak hanya menghindari konflik dengan orang Farisi, tetapi secara aktif menjalankan misi yang telah ditetapkan Bapa, yaitu menjangkau seorang perempuan Samaria dan seluruh kota Syikhar.

Kebenaran penting: Tidak ada satu langkah Tuhan  Yesus pun yang dilakukan secara sembarangan semuanya adalah bagian dari kehendak dan rencana keselamatan Allah.

Ayat-Ayat Peneguhan:

  • Lukas 19:10 “Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang.”
  • Yesaya 55:8-9 “Rancangan-Ku bukanlah rancanganmu…”
  • Efesus 2:10 – “Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya…”

Ilustrasi:
Ada kisah tentang seorang dokter misi yang tinggal di daerah terpencil di Afrika. Ia harus menempuh perjalanan jauh melewati daerah berbahaya, melelahkan, dan tidak populer, demi satu pasien yang sangat memerlukan bantuan. Secara logika manusia, mungkin lebih efisien tinggal di kota dan menunggu pasien datang kepadanya. Tapi karena kasih dan panggilan, ia “harus” ke sana.

Begitulah Tuhan Yesus. Ia melewati Samaria bukan karena terpaksa, tapi karena ada jiwa yang haus, yang perlu diselamatkan.

Kutipan Tokoh Kristen:

Elisabeth Elliot
“Tidak ada jalan memutar dalam perjalanan menuju tujuan Tuhan, apa yang tampak seperti penundaan atau pengalihan seringkali merupakan jalan terpendek menuju kehendak-Nya.”

John Piper:
Yesus tidak pernah pergi ke suatu tempat secara kebetulan. Setiap langkah memiliki tujuan

Tuhan Yesus tidak menghindar dari Samaria walaupun orang Yahudi biasa menghindari daerah itu. Ia melangkah ke tempat yang tidak nyaman demi jiwa yang terhilang.

Tuhan Yesus berjalan ke Samaria karena Ia taat pada kehendak Bapa. Ia tidak berjalan secara kebetulan, melainkan secara ilahi. Tindakan-Nya mengubah hidup satu perempuan—yang kemudian menginjili seluruh kota. Demikian juga dengan kita. Ketika kita taat, bahkan dalam langkah-langkah kecil sekalipun, Tuhan dapat menggunakannya untuk menghasilkan buah kekal.

 Misi:  siap mengikuti kehendak Tuhan dan peka terhadap misi Allah dalam hidup kita yang tampak kecil, namun bermakna besar bagi kekekalan orang lain.

Doa: Tuhan Yesus yang setia, Terima kasih karena Engkau adalah Tuhan yang tidak pernah berjalan secara kebetulan, melainkan selalu dalam kehendak Bapa yang sempurna. Ajar kami untuk peka dan taat terhadap jalan yang Engkau tunjukkan, meskipun itu tidak nyaman atau tidak populer. Tolong kami untuk tidak menghindari ‘Samaria’ dalam hidup kami, tetapi melangkah dengan iman dan kasih, demi menjangkau mereka yang Engkau kasihi. Bentuk hati kami agar seperti hati-Mu, siap diutus, siap taat, siap dipakai. Dalam nama Tuhan Yesus Kristus, kami berdoa. Amin.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *