Efesus 2:11–12 TB
“Karena itu ingatlah, bahwa dahulu kamu sebagai orang-orang bukan Yahudi menurut daging — disebut orang tak bersunat oleh mereka yang menamakan dirinya ‘orang bersunat’, yaitu sunat lahiriah yang dikerjakan oleh tangan manusia, bahwa waktu itu kamu tanpa Kristus, tidak termasuk kewargaan Israel dan tidak mendapat bagian dalam ketentuan-ketentuan yang dijanjikan, tanpa pengharapan dan tanpa Allah di dalam dunia.”
Dalam bagian ini, Rasul Paulus berbicara kepada orang-orang bukan Yahudi di Efesus, mengajak mereka “mengingat” kondisi mereka sebelum mengenal Kristus yaitu:
“Tanpa Kristus”: Mereka hidup jauh dari Kristus dan tidak memiliki bagian dalam keselamatan yang dijanjikan Allah.
“Tidak termasuk kewargaan Israel”: Tidak memiliki tempat dalam umat pilihan Allah.
“Tanpa pengharapan”: Tidak ada arah, tidak ada jaminan kekal.
“Tanpa Allah di dunia”: Hidup secara spiritual terputus dari Sang Pencipta.
Rasul Paulus ingin agar mereka tidak pernah melupakan betapa rusaknya kondisi mereka dahulu, sehingga mereka semakin menghargai kasih karunia Kristus yang telah menyelamatkan mereka (ayat 13).
• Yesaya 59:2 – “Tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu.”
• Roma 3:23 – “Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah.”
• Kolose 1:21–22 – “Juga kamu yang dahulu hidup jauh dari Allah dan memusuhi-Nya dalam hati dan pikiran seperti yang nyata dari perbuatanmu yang jahat, sekarang diperdamaikan-Nya…”
Ada kisah tentang seseorang yang terdampar di sebuah pulau terpencil tanpa sinyal, tanpa kompas, tanpa perahu, dan tidak tahu apakah ia akan diselamatkan.
Itulah gambaran manusia tanpa Kristus , terputus, tanpa arah, tanpa harapan.
Tetapi kabar baiknya: sebuah kapal penyelamat datang, dan itu adalah Kristus yang menjemput dan membawa kita pulang.
Charles Spurgeon:
“Orang yang tidak mengenal betapa dalamnya lubang tempat ia diselamatkan, tidak akan pernah benar-benar menghargai Tangan yang mengangkatnya.”
• Jangan pernah lupakan siapa kita sebelum anugerah.
• Hargai identitas baru kita dalam Kristus.
• Lihatlah orang-orang di sekeliling kita yang masih “tanpa pengharapan” , dan bawalah kabar baik itu kepada mereka.
Efesus 2:11–12 mengingatkan kita bahwa tanpa Kristus, hidup ini kosong dan tanpa arah.
Tapi syukur kepada Allah , kini kita telah ditebus, diangkat menjadi bagian dari keluarga Allah, dan memiliki pengharapan yang pasti.
Misi : Jangan pernah lupakan kasih karunia itu , dan hiduplah dalam terang Kristus setiap hari.
Doa : Ya Bapa, kami bersyukur karena Engkau telah menyelamatkan kami dari hidup tanpa arah dan tanpa pengharapan. Ampuni kami bila kami lupa betapa dalamnya lubang tempat Engkau menarik kami keluar. Ajar kami untuk terus mengingat kasih karunia-Mu dan membagikannya kepada orang lain. Terima kasih karena kami sekarang milik-Mu dan memiliki pengharapan kekal di dalam Engkau. Dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Amin.