📖Roma 4:17 TB
“Seperti ada tertulis: ‘Engkau telah Kutetapkan menjadi bapa banyak bangsa’—di hadapan Allah yang kepada-Nya ia percaya, yaitu Allah yang menghidupkan orang mati dan yang menjadikan dengan firman-Nya apa yang tidak ada menjadi ada.”
Ayat ini berbicara tentang iman Abraham, yang percaya kepada janji Allah meskipun secara manusiawi tampak mustahil. Abraham dijanjikan keturunan yang tak terhitung banyaknya, meskipun ia dan Sara sudah lanjut usia. Namun, ia tetap percaya kepada Allah yang berkuasa membangkitkan yang mati dan menciptakan sesuatu dari yang tidak ada.
Dari ayat ini, kita dapat belajar beberapa hal:
- Iman kepada Allah yang berkuasa: Allah bukan hanya Pencipta, tetapi juga Pemelihara kehidupan. Dia dapat membangkitkan yang mati dan menjadikan hal yang mustahil menjadi mungkin.
- Percaya pada janji Allah: Seperti Abraham, kita dipanggil untuk percaya kepada janji Allah meskipun keadaan di sekitar kita tampak tidak mendukung. Iman sejati percaya pada firman Tuhan, bukan pada situasi.
- Allah yang setia: Janji Tuhan kepada Abraham digenapi, dan itu menjadi bukti bahwa Dia setia. Jika Tuhan telah berjanji dalam hidup kita, kita dapat yakin bahwa Dia akan menepatinya pada waktu-Nya.
Untuk kita renungkan:
- Apakah kita percaya bahwa Allah dapat melakukan hal yang mustahil dalam hidup kita?
- Apakah kita tetap beriman ketika janji Tuhan belum terlihat nyata?
- Bagaimana kita dapat belajar dari iman Abraham dalam menghadapi tantangan hidup?
Percayalah, TUHAN sanggup menghidupkan kembali harapan yang mati dan membawa terobosan dalam kehidupan kita.
Misi: hidup dalam pengharapan dan iman kepada TUHAN.
Doa: Ya Bapa, kami percaya Engkau sanggup menghidupkan kembali harapan yang mati dan membawa terobosan dalam kehidupan kami. Demi Kristus kami berdoa. Amin.