📖 Keluaran 20:8-11
⁸Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat: ⁹enam hari lamanya engkau akan bekerja dan melakukan segala pekerjaanmu, ¹⁰tetapi hari ketujuh adalah hari Sabat TUHAN, Allahmu; maka jangan melakukan sesuatu pekerjaan, engkau atau anakmu laki-laki, atau anakmu perempuan, atau hambamu laki-laki, atau hambamu perempuan, atau hewanmu atau orang asing yang di tempat kediamanmu. ¹¹Sebab enam hari lamanya TUHAN menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya, dan Ia berhenti pada hari ketujuh; itulah sebabnya TUHAN memberkati hari Sabat dan menguduskannya.
Di beberapa gereja memiliki cara lain untuk menolong jemaat dapat beribadah dengan baik dan fokus; yang lain, cukup mengingatkan dan menyerahkan ke jemaat seiring dengan kedewasaan masing-masing orang.
Padahal, kalau kita perhatikan 10 (sepuluh) Hukum Allah dengan jelas menyatakan bahwa hari Sabat harus diingat & dikuduskan.
Kata kudus sendiri memberikan banyak arti, dan salah satunya dipisahkan, disendirikan, dikhususkan, diaturkan, dan lain sebagainya – yang dilakukan dengan sengaja; sehingga tatkala hendak memasuki Sabbat maka sesuatunya sudah dipersiapkan, termasuk disambut dengan sukacita karena mengalami persekutuan dengan saudara seiman, khususnya dengan-Nya.
Apakah sikap seperti ini masih menjadi semangat & warna ibadah orang² percaya, khususnya tatkala mereka datang, hadir di gereja untuk mengikuti ibadah?
Renungkan :
Apakah sikap hati kita sudah benar dalam beribadah ?
Misi : Memiliki hati yang benar dalam beribadah.
Doa : Ya Bapa, tolong kami memiliki sikap hati yang benar dalam beribadah. Kami rindu semakin dekat pada-Mu. Demi Kristus kami berdoa.