Location, Jakarta,Indonesia
(021) 29022086

Everyday Blessing: IBADAH YANG MURNI (PURE WORSHIP)

đź“–Yakobus 1:27 TB
“Ibadah yang murni dan yang tak bercacat di hadapan Allah, Bapa kita, ialah mengunjungi yatim piatu dan janda-janda dalam kesusahan mereka, dan menjaga supaya dirinya sendiri tidak dicemarkan oleh dunia.”

Dalam kehidupan orang percaya, ibadah sering kali diidentikkan dengan rutinitas aktivitas di gereja seperti doa, pujian, dan mendengar khotbah.

Namun, Yakobus 1:27 memberikan perspektif yang berbeda mengenai ibadah yang sejati.
Ibadah yang murni bukan hanya soal ritual, tetapi bagaimana kita hidup dalam kasih dan tetap menjaga kekudusan, yaitu:

  1. Ibadah yang Murni: Mengasihi Sesama

“Mengunjungi yatim piatu dan janda-janda dalam kesusahan mereka”

Yatim piatu dan janda pada zaman Yakobus adalah simbol kelompok yang paling rentan dan sering kali terabaikan. Ibadah yang sejati adalah tindakan yang penuh belas kasih, yang keluar dari hati yang peduli terhadap mereka yang menderita. Mengasihi sesama bukan hanya melalui bantuan finansial, tetapi juga dengan kehadiran, doa, dan perhatian yang tulus.

Untuk kita renungkan:Apakah kita sudah peka terhadap kebutuhan orang di sekitar kita ? Siapa yang hari ini bisa kita kunjungi atau bantu sebagai wujud kasih Kristus ?

  1. Ibadah yang Murni:Menjaga Kekudusan Hidup

“Menjaga supaya dirinya sendiri tidak dicemarkan oleh dunia.”

Dunia menawarkan berbagai nilai yang bertentangan dengan kehendak Tuhan, seperti materialisme, konsumerime, egoisme, dan kehidupan yang tidak kudus (Hedonisme). Orang percaya dipanggil untuk hidup dalam kekudusan, menjaga pikiran, hati, dan tindakan agar tidak terkontaminasi oleh dosa. Kekudusan adalah bagian integral dari ibadah yang sejati karena Tuhan melihat hati, bukan sekadar penampilan luar.

Untuk kita renungkan: Apa yang selama ini menjadi godaan terbesar yang mencemarkan hidup kita? Bagaimana kita bisa memperkuat kehidupan rohani untuk menjaga kekudusan di tengah dunia yang penuh godaan ?

Yakobus 1:27 mengajarkan bahwa ibadah yang sejati adalah gabungan antara kasih kepada sesama dan hidup dalam kekudusan. Kita tidak dipanggil untuk hidup hanya dengan ibadah ritual, tetapi dengan tindakan nyata yang memuliakan Tuhan.

Dalam kehidupan sekarang ini: Apakah ibadah kita selama ini mencerminkan kasih yang nyata kepada sesama ? Bagaimana hidup kita mencerminkan kekudusan di hadapan Tuhan ?

Misi : Mari terus berusaha menjalani ibadah yang murni dan tak bercacat di hadapan Allah dengan kasih dan kekudusan.

Doa : Ya Bapa, ajarlah kami Ibadah yang murni dan yang tak bercacat di hadapan-Mu Allah, Bapa kami. Tolong kami untuk peduli untuk mengunjungi yatim piatu dan janda-janda dalam kesusahan mereka, dan menjaga supaya diri kami untuk tidak dicemarkan oleh dunia. Dalam nama Tuhan Yesus. Amin.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *