Location, Jakarta,Indonesia
(021) 29022086

Everyday Blessing: KASIH YANG MENYELAMATKAN ( LOVE THAT SAVINGS )

đź“–Yohanes 3:16-17
“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia.”

Yohanes 3:16 adalah inti dari Injil, sering disebut sebagai “Injil dalam satu ayat.” Ayat ini menjelaskan kasih Allah yang begitu besar sehingga Ia rela memberikan yang paling berharga, Anak-Nya yang tunggal demi keselamatan manusia berdosa. Ayat 17 melengkapi konteks dengan menegaskan bahwa misi Tuhan Yesus bukanlah untuk menghukum, melainkan untuk menyelamatkan.

  • “Begitu besar kasih Allah”: menekankan intensitas kasih-Nya: tidak terbatas, tidak bersyarat, dan mencakup semua manusia.
  • “Setiap orang yang percaya”: menunjukkan bahwa keselamatan bersifat universal dalam tawarannya, tetapi bersyarat dalam penerimaannya, yaitu iman kepada Kristus.
  • “Tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” : menunjukkan dua kemungkinan akhir hidup manusia yaitu kebinasaan atau hidup kekal, tergantung respons terhadap kasih Allah.

Ayat Peneguhan:

  • Roma 5:8

“Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa.”

  • 1 Yohanes 4:9–10

“Dalam hal inilah kasih Allah dinyatakan di tengah-tengah kita, yaitu bahwa Allah telah mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dalam dunia, supaya kita hidup oleh-Nya.”

 Ilustrasi:
Ada kisah tentang seorang anak kecil yang hampir tertabrak mobil di jalanan. Seorang ayah berlari dan mendorong anak itu keluar dari jalan, tetapi dirinya sendiri tertabrak. Ayah itu menyelamatkan nyawa anak itu dengan mengorbankan dirinya sendiri.

Begitulah kasih Allah: Ia melihat kita menuju kebinasaan karena dosa. Namun, Dia tidak tinggal diam. Dia mengutus Tuhan Yesus untuk mengambil tempat kita, menanggung hukuman yang seharusnya kita terima.

Tuhan membuktikan kasih-Nya di kayu Salib. Ketika Kristus tergantung, berdarah, dan mati, saat itulah Tuhan berkata kepada dunia, ‘Aku mengasihi-Mu.’

Injil bukanlah tentang apa yang harus kita lakukan, tetapi apa yang telah Yesus lakukan.

Yohanes 3:16–17 bukan hanya sebuah ayat hafalan, tetapi undangan ilahi kepada setiap hati manusia. Ini adalah pengingat bahwa kasih Allah nyata, pribadi, dan aktif. Kasih itu tidak hanya menghindarkan kita dari kebinasaan, tetapi juga memberikan hidup yang kekal.

Dalam dunia yang penuh penghakiman dan ketakutan, Tuhan Yesus datang bukan untuk menghukum, tetapi untuk menyelamatkan.

Misi: Menghayati  kasih TUHAN, dalam iman, syukur, dan respons nyata dalam hidup kita.

Doa: Tuhan yang penuh kasih, Terima kasih karena Engkau begitu mengasihi kami sehingga Engkau memberikan Anak-Mu yang tunggal, Yesus Kristus, untuk mati menggantikan kami. Terima kasih karena Engkau tidak datang untuk menghukum kami,tetapi untuk menyelamatkan dan memberi hidup yang kekal. Tolong kami untuk percaya sepenuhnya kepada-Mu dan hidup dalam kasih yang telah Engkau nyatakan. Bentuklah hati kamiagar mencerminkan kasih-Mu kepada sesama. Dalam nama  Tuhan Yesus Kristus, Juruselama kami, kami berdoa.
Amin.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *