Yohanes 3:33-35 (TB)
“Siapa yang menerima kesaksian-Nya itu, ia mengaku, bahwa Allah adalah benar. Sebab siapa yang diutus Allah, Dialah yang menyampaikan firman Allah, sebab Allah mengaruniakan Roh-Nya dengan tidak terbatas. Bapa mengasihi Anak dan telah menyerahkan segala sesuatu kepada-Nya.”
Menerima Kesaksian Tuhan Yesus adalah Mengakui Kebenaran Allah.
Yohanes Pembaptis menyatakan bahwa Tuhan Yesus adalah utusan langsung dari Allah, yang datang untuk menyampaikan firman-Nya. Barangsiapa menerima kesaksian-Nya, itu berarti ia mengakui bahwa Allah benar.
Ini bukan sekadar menerima ajaran moral, melainkan menyambut dan mempercayai seluruh pribadi dan karya Kristus.
Tuhan Yesus berbicara bukan dengan otoritas manusia, tapi dengan otoritas ilahi. Ia tidak dibatasi dalam menerima Roh Kudus seperti nabi-nabi sebelumnya; Dia memiliki Roh tanpa ukuran, artinya Dia memiliki otoritas dan kuasa ilahi yang tak terbatas.
Karena kasih-Nya, Bapa telah memberikan segala sesuatu ke dalam tangan Anak, termasuk kehidupan kekal dan penghakiman.
Ayat Peneguhan :
• Yohanes 1:12 – “Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah…”
• Yohanes 5:24 – “Barangsiapa mendengar perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal…”
• Ibrani 1:1-3 – “…Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya… yang menopang segala yang ada dengan firman-Nya yang penuh kuasa…”
Ilustrasi:
Ada seseorang yang tersesat di hutan dan bertemu dengan seorang pemandu asli yang tahu jalan pulang. Pemandu itu berkata, “Percayalah padaku, ikuti aku, aku akan membawamu ke tempat yang aman.” Orang itu punya dua pilihan: percaya dan mengikuti, atau menolak dan mencoba cari jalan sendiri.
Demikian juga, Tuhan Yesus datang membawa kebenaran dari Allah, sebagai pemandu surgawi. Ketika kita menerima kesaksian-Nya, kita sedang mempercayakan hidup kita kepada Pribadi yang tahu jalan menuju keselamatan.
Kutipan Tokoh Kristen:
“Yesus bukan hanya guru moral, Ia adalah Kebenaran itu sendiri. Menolak kesaksian-Nya berarti menolak Allah.”C.S. Lewis
“Iman bukan sekadar percaya kepada apa yang Yesus katakan. Iman adalah menyerahkan hidup sepenuhnya kepada siapa Tuhan Yesus itu.”
Tim Keller
Renunga hari ini mengajak kita untuk merenungkan:
Apakah kita sungguh menerima kesaksian Tuhan Yesus dalam hidup kita ?
Menerima kesaksian-Nya bukan hanya membaca firman, tetapi menghidupi dan mengakui bahwa Allah itu benar, dan bahwa Tuhan Yesus adalah utusan-Nya yang memiliki seluruh kuasa dan kasih.
Misi: Percaya kepada Tuhan Yesus berarti mempercayai Allah sepenuhnya. Maka marilah kita membuka hati dan hidup bagi-Nya setiap hari.
Doa: Ya Bapa, aku bersyukur karena Engkau datang sebagai utusan Bapa yang membawa firman kehidupan. Kami mengakui bahwa Engkau adalah kebenaran dari Allah, dan kami ingin menerima kesaksian-Mu sepenuh hati. Penuhi kami dengan Roh-Mu agar kami hidup sesuai firman-Mu, percaya tanpa ragu, dan setia sampai akhir. Jadikan hidup kami sebagai kesaksian bahwa Allah adalah benar. Dalam nama Tuhan Yesus. Amin.