Location, Jakarta,Indonesia
(021) 29022086

Everyday Blessing: SAAT TEDUH (QUIET TIME)

đź“–Yesaya 30:15
“Sebab beginilah firman Tuhan ALLAH, Yang Mahakudus, Allah Israel: “Dengan bertobat dan tinggal diam kamu akan diselamatkan, dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu.” Tetapi kamu enggan.”

Panggilan dan visi berjalan beriringan. Panggilan Tuhan atas hidup kiya adalah visi-Nya untuk hidup kiga. Jika kita ingin memperoleh visi Tuhan untuk masa depan kita dan mengalami transformasi yang nyata, maka kita harus melaksanakan panggilan-Nya.

Ketika mendengar seseorang berbicara tentang “panggilan Tuhan,” terkadang kebanyakan orang menganggapnya seperti sesuatu yang menakutkan—seolah-olah setiap orang yang dipanggil harus menjadi misionaris atau pendeta atau pergi ke suatu tempat terpencil di dunia untuk melayani Tuhan.

Tapi sesungguhnya panggilan Tuhan bukanlah sesuatu yang menakutkan atau rumit. Itu adalah rancangan dan tujuan Tuhan buat hidup kita.

Setiap orang di seluruh dunia dipanggil oleh Tuhan. Kita semua dipanggil untuk mengenal Dia dan mengasihi-Nya, serta membagikan kasih-Nya dengan orang lain. Dia juga memanggil kita untuk melayani-Nya dan menggunakan talenta kita untuk memuliakan-Nya. Pertanyaan adalah, apakah kita akan menjawab panggilan-Nya?

Untuk mendengar panggilan Tuhan, kita harus memperhatikan-Nya, yang berarti kita harus memperlambat langkah kita. Kita harus memberi ruang dalam hidup kita untuk menjadikan mengenal Tuhan sebagai prioritas utama kita.

Kemarin, kita melihat kisah Bartimeus, pria yang penglihatannya dipulihkan oleh Yesus. Di tengah kerumunan, ia berseru memanggil Yesus untuk memperhatikannya. Kisah itu berlanjut, “Lalu Yesus berhenti dan berkata: “Panggillah dia!” Mereka memanggil orang buta itu dan berkata kepadanya: “Kuatkan hatimu, berdirilah, Ia memanggil engkau. ” Lalu ia menanggalkan jubahnya, ia segera berdiri dan pergi mendapatkan Yesus” (Markus 10:49-50).

Bartimeus bisa saja tidak mendengar panggilan Yesus jika saja ia tidak memperhatikan. Dia bisa saja terlalu terfokus untuk memanggil Yesus: “Aku di sini! Tolong aku!” sehingga dia tidak menyadari cara Tuhan yang tak terduga memanggilnya—melalui suara-suara di kerumunan yang berkata kepadanya, “Kuatkan hatimu, berdirilah, Ia memanggil engkau.”

Salah satu cara untuk mendengar panggilan Tuhan ialah dengan meluangkan saat teduh secara teratur dan konsisten bersama Dia dengan membaca Alkitab, berdoa, dan berdiam di dalam firman-Nya.

Yesaya 30:15 mengatakannya seperti ini: “Dengan bertobat dan tinggal diam kamu akan diselamatkan, dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu.”

Ketika kita mendengar panggilan Tuhan dalam hidup kita dan mengejarnya, maka kita akan berhasil melaksanakannya sebab Tuhan selalu memberkati visi dan panggilan yang Dia berikan kepada umat-Nya.

Renungkan hal ini:

  • Apa yang selama ini kita minta untuk Tuhan bimbing dalam hidup kita ?
  • Mengapa kita perlu memperlambat langkah dan memperhatikan agar dapat mendengar panggilan Tuhan?
  • Pikirkan satu cara yang bisa kita lakukan untuk memperlambat langkah kita dan meluangkan saat teduh bersama Tuhan hari ini.

Misi: Luangkan saat teduh bersama Tuhan, dan kita akan belajar betapa TUHAN ingin memberkati kita ketika kita mengejar dan memenuhi panggilan kita.

Doa: Ya Bapa, kami mau mendengar panggilan-Mu Tuhan dengan meluangkan saat teduh secara teratur dan konsisten bersama-Mu dengan membaca Alkitab, berdoa, dan berdiam di dalam firman-Mu. Dalam nama Tuhan Yesus. Amin.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *