đź“–Markus 6:32-34
Maka berangkatlah mereka untuk mengasingkan diri dengan perahu ke tempat yang sunyi. Tetapi pada waktu mereka bertolak banyak orang melihat mereka dan mengetahui tujuan mereka. Dengan mengambil jalan darat … Ketika Yesus mendarat, Ia melihat sejumlah besar orang banyak, maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka seperti domba yang tidak mempunyai gembala. Lalu mulailah Ia mengajarkan banyak hal kepada mereka.
Orang Kristen, kita memiliki Gembala.
Yesus sering menyendiri untuk beristirahat, menyegarkan diri, dan berkomunikasi dengan Bapa Surga-Nya. Dia juga mendorong murid-murid-Nya melakukan hal yang sama ketika mereka lelah melayani: “Marilah ke tempat yang sunyi, supaya kita sendirian, dan beristirahatlah seketika!” (Markus 6:31).
Namun, saat Yesus dan murid-murid tiba di tempat yang mereka niatkan untuk beristirahat, ribuan orang telah menunggu mereka. Tidak ada kesempatan untuk beristirahat namun, Yesus tidak marah atau melihat mereka sebagai gangguan. Justru, Ia tergerak oleh belas kasihan. Dalam bahasa Yunani, perasaan ini digambarkan seperti “perut-Nya bergolak,” dalam bahasa kita, seolah hatinya bergejolak.
Yesus sampai ke inti keberadaan-Nya saat melihat orang banyak itu. Mengapa? “Karena mereka seperti domba yang tidak mempunyai gembala.” Mereka mungkin tampak seperti kawanan domba di padang luas, berpakaian terang, tetapi yang lebih penting, mereka membutuhkan seorang gembala, seorang yang akan menuntun mereka melewati kehidupan dan kematian. Yesus datang untuk menjadi Gembala itu, mencari domba yang hilang mencari kita manusia berdosa.
Yesus terus memberi makan mereka secara fisik dan rohani. Ia menunjukkan diri sebagai Gembala yang membaringkan kita di padang rumput hijau, menuntun kita di tepi air yang tenang, dan memulihkan jiwa kita (Mazmur 23:1–3). Sang Raja mengundang orang banyak ke dalam Kerajaan-Nya; Gembala mengundang domba-domba-Nya ke dalam kandang-Nya. Ketika murid-murid berkata, “Suruh mereka pergi,” Yesus menjawab, “Suruh mereka duduk” (Markus 6:36, 39). Itulah yang Yesus lakukan bagi kita: Dia melihat kita yang lapar, haus, dan tersesat, lalu menyambut kita bahkan hingga mengorbankan nyawa-Nya.
“Jiwa manusia, mengapakah engkau tercerai-berai
Seperti kawanan domba yang ketakutan?
Hati yang bodoh, mengapakah engkau meninggalkan Kasih yang begitu sejati dan dalam?”
Hari ini, lihatlah pimpinan Gembala kita bukan sebagai beban, tetapi sebagai kasih karunia. Jika kita bingung tentang jalan ke depan, percayakan diri kita kepada-Nya untuk dipimpin dan dibimbing dalam hidup ini dan kehidupan kekal kelak. Saat kita berjuang mengasihi orang lain, mintalah Dia memberikan hati-Nya, agar kita pun menjadi terang bagi sesama domba yang hilang dan membutuhkan Gembala surgawi.
Misi: Memiliki hati yang penuh belas kasihan bagi sesama seperti Yesus.
Doa: Ya Bapa, Berilah hati yang penuh belas kasihan kepada kami untuk menjadi saksi-Mu dan menjadi terang bagi sesama yang terhilang yang membutuhkan gembala surgawi bagi hidup mereka. Dalam nama Tuhan Yesus. Amin.