📖 1 Petrus 2:24 “Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh.”
Bayangkan Anda sedang melihat Yesus terpaku di atas salib. Satu-satunya cara Dia bisa bernafas adalah dengan mendorong diri-Nya menggunakan paku di pergelangan tangan dan kaki-Nya. Menjelang berakhirnya hari itu, Ia mengerahkan sisa kekuatan-Nya untuk bangkit kembali sehingga Ia dapat berseru: “Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?”
Jika kita jujur dengan diri kita sendiri, mungkin kita semua pernah mengalami saat-saat di mana kita mempertanyakan Tuhan, “Di mana Engkau, Tuhan? Mengapa Engkau meninggalkan aku?”
Kata-kata Yesus ini sebenarnya diambil dari Mazmur 22. Mazmur ini adalah tentang Yesus, tetapi juga memberi kita langkah-langkah yang dapat diikuti di saat kita merasa sendirian. Taktkala berada dalam situasi di mana kita merasa kesepian, maka jujurlah kepada Tuhan tentang apa yang kita rasakan, tetaplah memuji Tuhan, ingat akan janji-Nya.
Pada akhirnya, penyaliban Yesus adalah wujud nyata kesetiaan Tuhan. Ia bersedia menderita sendirian di kayu salib agar kita dapat mengalami hidup kekal bersama Tuhan. Yesus adalah penggenapan nubuat dari Mazmur 22. Dan, karena Dia telah menanggung perpisahan dari Allah, dan kita tidak perlu melakukannya.
Misi: Bersyukur akan hidup yang telah diberikan Tuhan lewat pengorbanNya
Doa: Tuhan, terima kasih Engkau telah menyelamatkan kami dari perpisahan abadi. Engkau rela menanggung perpisahan dari Bapa Surgawi sehingga kami tidak perlu mengalamiya. Betapa besarnya pengorbanan-Mu, bagi kami ya Tuhan. Kami mau hidup memuliakan dan menyembah Engkau selalu sepanjang hidup kami. Dalam nama Tuhan Yesus, Amin.