đź“–Matius 11:28
“Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.
Banyak orang Kristen merasa bingung dengan ayat ini. Itu karena, dalam mengikuti Yesus, kita mengemban tanggung jawab tertentu terhadap keluarga, gereja, pekerjaan, dan persahabatan yang, bila digabungkan, sungguh membebani kita. Menjadi seorang Kristen yang baik dan bertanggung jawab itu tidaklah mudah.
Mungkin, dalam mengikuti Yesus, kita menanggung tanggung jawab lebih banyak dari yang sesungguhnya Dia berikan pada kita. Kita mungkin beranggapan bahwa kehidupan Kristiani itu berbeda dari makna sebenarnya. Namun, sekalipun kita memikul beban berat, Yesus menawarkan keringanan dalam menanggung-nya.
Sebagai kekuatan kita, Dialah yang bertanggung jawab atas keadaan apabila kita memercayakannya kepada-Nya. Saat kita mengalihkan beban kita pada Yesus, mendengarkan arahan-Nya tentang peran kita dalam menjalankannya, dan hanya melakukan apa yang diperintahkan-Nya bagi kita, kita dapat sepenuhnya yakin bahwa Dia akan menuntaskannya sesuai kehendak-Nya. Sebagai penanggung beban kita, Dia bertanggung jawab atas hasilnya.
Secara khusus Yesus berbicara kepada mereka yang menanggung beban berat pelayanan bagi Allah. Pendirian yang benar di hadapan-Nya itu bukan upah pekerjaan kita. Namun jika kita sangka bahwa mentalitas pelayanan ini hanya dimiliki oleh budaya Farisi di zaman Yesus, itu berarti kita tidak menyadari bahwa hal ini sudah menyusup ke dalam pengajaran Kristiani hari-hari ini.
Kita dengan mudahnya tergelincir dalam pendekatan kehidupan Kristiani sebagai standar perilaku berdasar prinsip, bukan sebagai kehidupan yang berbuah lebat yang berakar dari Hadirat Allah. Hasilnya, entah kita melekatkan diri pada standar agamawi atau harapan budaya, adalah beban berat.
Jangan mau diremukkan oleh beratnya beban hidup dan bahkan oleh tanggung jawab Kekristenan. Jadilah bertanggung jawab tanpa berbeban berat.
Yesus memerdekakan kita dari beban berat entah karena tanggung jawab itu sendiri, entah karena menanggungnya dengan kekuatan pribadi. Saat kita datang kepada-Nya dengan sengaja, ke dalam Hadirat-Nya Dia meringankan beban kita.
Misi : Â Datang kepada TUHAN yang memberikan kekuatan bagi kita disaat kita lemah.
Doa : Ya Bapa, hidup ini berat, tetapi beban-Mu ringan. Saat kami berpasrah dalam Hadirat-Mu, ambillah beban kami. Kami menyerahkan untuk segala kekhawatiran kami. Dalam Nama Tuhan Yesus. Amin.