Filipi 1:21
“Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan.”
Dunia sekarang ini banyak menawarkan teknologi canggih untuk tetap awet muda, sehat ataupun tetap umur panjang. Hal ini dikarenakan setiap manusia ingin hidup lebih lama lagi sehingga kita jauh dari kematian.
Manusia tidak dapat luput dari kematian, tetapi bagaimana kita menghadapi kematian ditentukan dari bagaimanakah cara kita menjalani kehidupan.
“Berbahagialah orang-orang mati yang mati dalam Tuhan,…”
Alkitab menuliskan bahwa seharusnya kita sebagai orang percaya harus berbahagia ketika mengalami kematian. Mengapa?
“Sungguh,” kata Roh, “supaya mereka boleh beristirahat dari jerih lelah mereka, karena segala perbuatan mereka menyertai mereka.”
Kematian menjadi sebuah keuntungan bagi orang percaya. Kita telah hidup bagi Kristus, seperti yang dikatakan oleh Paulus dalam Filipi 1: 21, karena dia telah menjalani hidup yang berkenan di hadapan Allah dengan hidup bagi Kristus.
Lalu, hidup seperti apakah yang dapat dinyatakan untuk Kristus? Yakni hidup yang bekerja menghasikan buah (Filipi 1:22) yang menjadikan hidup kita menjadi berkat bagi orang lain.
Hidup yang mempermuliakan Allah didalam setiap laku, perkataan, kebiasaan, pikiran dan apa yang kita kerjakan maka ketika menghadapi kematian pun, kita tetap dapat bermegah karena sesungguhnya kita akan menerima upah dari hasil pekerjaan yang telah kita kerjakan untuk Tuhan.
Segala sesuatu yang kita lakukan, marilah dengan iman kita kerjakan untuk kemuliaan Tuhan
Misi: Menjalani hidup yang berkenan bagi Tuhan
Doa: Bapa yang mengasihi kami, tuntun jalan hidup kami agar dapat menjalani hidup dengan pandangan yang hanya tertuju untuk kemuliaan Tuhan. Ampuni dosa dan kesalahan kami yang sering kali lalai dan memandang segala sesuatu melalui kacamata pribadi kami. Jika kami masih takut menghadapi kematian, tumbuhkan iman kami agar semakin teguh didalam Tuhan dan yakin bahwa Tuhan selalu beserta dengan kami sampai akhir jaman. Didalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa. Amin.
Gambar/Ilustrasi:
Disusun oleh: Tim Task Force Doa & Konseling