đź“–Kejadian 24:2-4
(2) Berkatalah Abraham kepada hambanya yang paling tua dalam rumahnya, yang menjadi kuasa atas segala kepunyaannya, katanya: “Baiklah letakkan tanganmu di bawah pangkal pahaku, (3) supaya aku mengambil sumpahmu demi TUHAN, Allah yang empunya langit dan yang empunya bumi, bahwa engkau tidak akan mengambil untuk anakku seorang isteri dari antara perempuan Kanaan yang di antaranya aku diam. (4) Tetapi engkau harus pergi ke negeriku dan kepada sanak saudaraku untuk mengambil seorang isteri bagi Ishak, anakku.”
Abraham memberikan satu tugas yang paling terpercaya kepada hambanya yang tertua untuk mencarikan pasangan hidup bagi Ishak. Hambanya tersebut tidak boleh mencarikan calon isteri bagi Ishak dari antara perempuan-perempuan Kanaan yang adalah penyembah berhala. Hambanya harus pergi ke negeri asal Abraham dan menemui kerabatnya.
Abraham mengetahui bahwa jika Ishak menikah dengan perempuan Kanaan maka Ishak akan mudah jatuh ke dalam praktik-praktik penyembahan berhala. Ini adalah masalah spiritual bukan etnis; ini adalah masalah teologis bukan nasional.
Ini menjadi gambaran bagi gereja Tuhan yang seharusnya menjadi saksi bagi dunia malah terjebak di dunia dan dalam ajaran-ajaran serta keyakinan religius yang salah.
Manusia telah dipisahkan dari Tuhan oleh dosa. Awalnya manusia itu terhubung dengan Tuhan sebagai Pencipta. Namun Tuhan masih menganggap manusia itu sebagai pengantin yang tepat bagi-Nya sebagaimana Ribka yang datang dari jauh diterima oleh Ishak dan tinggal bersamanya sebagai isteri yang dikasihi.
Misi : Dipilih menjadi pengantin Kristus
Doa : Ya Bapa, tolong kami sebagai gereja Tuhan menjadi saksi bagi dunia dan tidak terjebak di dunia dan dalam ajaran-ajaran serta keyakinan religius yang salah. Demi Kristus kami berdoa. Amin.