Amsal 17:17
“Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran.”
Ketika membuat suatu status di media sosial Susan Thogerson Maas, sangat terkejut ketika membukanya kembali beberapa jam kemudian. Seseorang menulis balasan berupa kemarahan dan kutukan kepadanya. Tetapi ada dua orang teman SMA yang meninggalkan komentar yang menyejukkan hati meskipun mereka sudah lama tidak bertemu.
Komentar di media sosial dapat melukai dan menyakiti namun dapat pula menghibur dan menyenangkan hati orang lain.
Sebagai orang Kristen, kita harus berhikmat dalam mengeluarkan kata-kata dan dalam bermedia sosial.
Kata-kata yang kasar yang menghakimi dapat menghancurkan jiwa yang rapuh, menimbulkan kemarahan, dan perpecahan. Kata-kata yang demikian dapat menghancurkan kesaksian orang Kristen dimata dunia dan menjauhkan orang yang tertarik untuk percaya kepada Tuhan.
Perkataan dan tulisan yang penuh kasih dapat memberikan ketenangan dan penghiburan, dapat memberi harapan bagi yang terluka serta memberi kekuatan dikala lemah. Kata-kata kasih dapat membawa seseorang datang kepada Allah.
Apa yang dapat kita ucapkan atau tuliskan dapat menjadi cermin pemikiran dan kehidupan kita. Hendaknya kita senantiasa berhati-hati dalam mengeluarkan kata-kata sehingga apa yang kita ucapkan maupun tuliskan dapat memberikan kesaksian yang tepat dan senantiasa bercerita tentang kebaikan dan kasih Allah didalam hidup kita.
Misi: Menjadi sahabat yang menceritakan kebaikan dan belas kasih Allah didalam hidup kita
Doa: Bapa, terima kasih atas kasih dan rahmat yang Engkau berikan kepada kami. Mampukanlah kami untuk dapat berkata-kata hikmat dan penuh kasih seorang akan yang lain dan kiranya kami diberikan hati yang mau mengasihi sesama kami seperti diri kami sendiri. Didalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa, Amin.