đź“– 2 Korintus 9:7
“Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita.”
â€â€
Saat pengumpulan dana untuk kegiatan amal, sang pemimpin memberikan tantangan janji iman bagi anggotanya, satu per satu mengangkat tangan dan menyebutkan suatu nominal berupa janji iman. Karena tidak ingin merasa tersisih maka sebutlah namanya A, juga mengangkat tangan dan menyebutkan suatu nominal tertentu yang tidak kalah fantastis.
Saat kita merasa terdesak atau ketika kita merasa tidak enak jika tidak ikut-ikutan memberi, apakah itu termasuk memberi dengan sukarela?
Dalam Matius 6:3 Tuhan Yesus mengajarkan,
“Tetapi jika engkau memberi sedekah, janganlah diketahui tangan kirimu apa yang diperbuat tangan kananmu.”
â€â€
Firman ini mengajarkan agar ketika kita memberi jangan sampai diketahui oleh orang lain sehingga tidak menimbulkan syak bagi yang tidak mampu memberi ataupun kesombongan bagi yang telah memberi.
Arti dari memberi atau berbagi dengan sesama bukan hanya terletak pada suatu kegiatan tertentu, tetapi merupakan suatu panggilan hati untuk mau berbagi dengan sesama.
Banyak orang yang terlalu terpaku pada kegiatan memberi itu sendiri sehingga melupakan makna dari berbagi yang dari hati sehingga tidak jarang kita menunda, mengesampingkan ataupun tidak melakukannya dari hati kita.
Ketika menyadari ada orang yang lain yang belum sempat makan, maka kita memberikan sebagian dari makanan kita kepada teman kita. Bukankah itu juga termasuk tindakan berbagi? Ketika lauk hanya sisa 1 potong ayam dan sayur maka 1 potong ayam dibagi 2 dan dimakan bersama dengan sayur, bukankah itu juga berarti memberi dan berbagi?
Ketika kita tidak mementingkan diri sendiri, tetapi mengasihi orang lain yang juga membutuhkan maka tindakan itu tidak memerlukan dana yang besar atau usaha yang extra tetapi tindakan yang dari hati itu akan memberikan dampak yang berarti bagi orang lain dan bagi diri kita sendiri.
Memberi dengan hati merupakan tindakan yang dimulai dilakukan atas dasar kasih kita kepada Allah, maka niscaya hubungan kita dengan Tuhan akan semakin erat dan hidup kitapun akan memberikan dampak yang besar bagi sesama kita.
Misi: Memberi dari hati dan membagi berkat bagi sesama kita
Doa: Bapa yang baik, kami mengucap syukur atas segala hal yang telah Tuhan nyatakan didalam hidup kami. Kami mau menjadi pribadi yang memiliki hati yang pemurah, yang senantiasa menyadari bahwa memberi dari hati merupakan cerminan muridMu yang mau menyatakan kemuliaan Tuhan. Jadikan hidup kami senantiasa berkenan dihadapan Tuhan. Didalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa, Amin.
Disusun oleh: Tim Task Force Doa & Konseling