📖 Markus 2:13-17
¹³Sesudah itu Yesus pergi lagi ke pantai danau, dan seluruh orang banyak datang kepada-Nya, lalu Ia mengajar mereka. ¹⁴Kemudian ketika Ia berjalan lewat di situ, Ia melihat Lewi anak Alfeus duduk di rumah cukai lalu Ia berkata kepadanya: “Ikutlah Aku!” Maka berdirilah Lewi lalu mengikuti Dia. ¹⁵Kemudian ketika Yesus makan di rumah orang itu, banyak pemungut cukai dan orang berdosa makan bersama-sama dengan Dia dan murid-murid-Nya, sebab banyak orang yang mengikuti Dia. ¹⁶Pada waktu ahli-ahli Taurat dari golongan Farisi melihat, bahwa Ia makan dengan pemungut cukai dan orang berdosa itu, berkatalah mereka kepada murid-murid-Nya: “Mengapa Ia makan bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?” ¹⁷Yesus mendengarnya dan berkata kepada mereka: “Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit; Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa.”
Para ahli Taurat dan orang Farisi menganggap rumah cukai adalah sebuah tempat yang tidak layak mereka masuki , karena dianggap sebagai rumah orang-orang berdosa, kumpulan orang-orang yang tidak layak. Sehingga ketika melihat Yesus menyapa salah seorang di antaranya bahkan Yesus masuk ke rumah dan makan bersama dengan orang-orang tersebut, para ahli-ahli Taurat atau orang Farisi langsung mempertanyakan dan mengecam Yesus.
Yesus mendengarkan perkataan mereka dan berkata bahwa ia datang untuk menyatakan kasih kepada orang-orang yang membutuhkan pertolongan, orang-orang yang sakit orang-orang yang memang memerlukan Tabib.
Dalam kehidupan yang kita jalani terkadang kita juga bisa saja jatuh dalam pandangan tentang hidup yang kita. Hal ini tidak bisa kita hindari, perasaan lebih baik dari orang lain, apalagi kalau kita tahu tentang hidup “gelap-nya”, maka mungkin saja kita akan terjebak dengan perasaan yang kurang tepat.
Mari kita belajar seperti Tuhan kita yang mengasihi menembus batas dan pemikiran manusia tentang siapakah sesama ku manusia. Pastinya tidak mudah, namun mungkin dengan mengingat kasih Tuhan yang telah menembus kehidupan kita yang penuh dosa dan kasih yang menyelamatkan, hal itu akan menolong kita juga untuk mengasihi sesama dan menembus batas hidup mereka sesuai dengan apa yang Allah kehendaki. Tuhan memberkati kita senantiasa, terus hidup dalam kasih -Nya .
Misi : Belajar mengasihi menembus batas dan pemikiran manusia tentang siapakah sesama ku manusia.
Doa : Ya Bapa, kami mau belajar seperti Engkau Tuhan yang mengasihi menembus batas dan pemikiran manusia tentang siapakah sesama ku manusia. Pastinya tidak mudah, namun mungkin dengan mengingat kasih Tuhan yang telah menebus kami yang penuh dosa dan memberikan kasih yang menyelamatkan kehidupan kami. Itu akan menolong kami juga untuk mengasihi sesama dan menembus batas hidup kami sesuai dengan apa yang Tuhan kehendaki. Kami mau terus hidup dalam kasih -Nya. Dalam nama Tuhan Yesus. Amin.