📖1 Timotius 6:17
Peringatkanlah kepada orang-orang kaya di dunia ini agar mereka jangan tinggi hati dan jangan berharap pada sesuatu yang tak tentu seperti kekayaan, melainkan pada Allah yang dalam kekayaan-Nya memberikan kepada kita segala sesuatu untuk dinikmati.
Dikisahkan seorang ibu adalah seorang pekerja yang giat mencari uang. Kekayaannya melimpah, ia bekerja dari pagi sampai jauh malam ditokonya. Sayangnya ia korbankan kesehatannya. Akhirnya ia jatuh sakit dan meninggal. Suami yang ditinggal itu tentunya kesepian, dan ia memilih pembantunya jadi pengganti istrinya. Betapa bahagianya si pembantu. Ia nikmati kekayaan yang dikumpulkan almarhum nyonyanya. Kalau cerita ini benar-benar terjadi, biarlah kita belajar untuk Dahulukan Tuhan
Berbahaya memberikan waktu, pikiran, dan kekuatan untuk mengejar keuntungan duniawi, bahkan jika kesuksesan mengikuti usaha yang gigih, karena dengan melakukan demikian ada bahaya menjadikan Allah dan kebenaran-Nya nomor dua.
Lebih baik berada jauh dalam kemiskinan, menanggung kekecewaan dan harapan duniawi kita hancur, daripada kepentingan kekal kita terancam. Bujukan yang menyanjung dapat diberikan kepada kita, dan kita mungkin berpikir untuk mendapatkan kekayaan dan kehormatan, dan dengan demikian mengarahkan hati dan jiwa kita pada usaha duniawi.
Uang telah menjadi ukuran kedewasaan di dunia, dan manusia dinilai, bukan dari integritasnya, tetapi dari jumlah kekayaan yang mereka miliki. Demikianlah pada masa sebelum Air Bah. Berdoalah untuk bisa mengerti dan mengenal rencana Tuhan dalam hidup kita yang singkat ini.
Misi : Berharap bukan pada kekayaan tapi kepada Tuhan
Doa : Ya Tuhan, tolong kami hidup bersandar kepada-Mu dan tidak berharap pada sesuatu yang tak tentu seperti kekayaan. Melainkan bersandar hanya pada-Mu Allah kami yang dalam kekayaan-Mu memberikan kepada kami segala sesuatu untuk dinikmati. Dalam nama Tuhan Yesus. Amin.
Gambar/ilustrasi/cover:
Disusun oleh: Tim Task Force Doa & Konseling