📖 1 Korintus 13:4 “Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong.”
Dari relasi pertemanan hingga relasi keluarga, terkadang hubungan bisa menjadi sulit. Tetapi ada satu hal yang dapat membedakan relasi-relasi kita, yaitu pemahaman akan kasih sejati.
Dalam surat Paulus yang pertama kepada orang-orang percaya di Korintus, Paulus menjelaskan bahwa jika kita memiliki semua iman, semua pengetahuan, atau semua kemurahan hati di dunia ini, semuanya itu tidak ada artinya jika tanpa kasih. Paulus melanjutkan: Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. (1 Korintus 13:4)
Sebagian besar dari kita pasti ingin menjadi orang yang sabar. Tapi, terkadang kita cepat merasa kesal. Kita bisa bersikap kasar, egois, cemburu, tidak bijaksana, atau sombong. Terkadang, kita merasa sulit menjadi manusia yang sabar. Dan Tuhan tahu itu.
Tuhan ingin menolong kita. Itulah mengapa Yesus datang! Dia mempersembahkan diri-Nya sebagai korban terakhir untuk penebusan dunia. Dan seperti itulah kasih sejati, “menyerahkan nyawanya untuk sahabatnya” (Yohanes 15:13). Dia adalah kasih, dan kasih-Nya tidak pernah gagal.
Kita dapat mengasihi orang lain dengan baik dengan memandang Kristus, bersandar kepada-Nya, percaya kepada-Nya, mendengarkan Dia, dan mengikuti Dia. Tuhan telah memberi yang kita butuhkan untuk mengasihi orang lain seperti Dia mencintai kita.
Misi: Kasih Kristus memampukan kita mengasihi sesama kita dengan kasih sejati.
Doa: Tuhan, Engkau adalah teladan kasih bagi kami. Tuhan, tolong kami untuk dapat menyatakan kasih-Mu kepada sesama kami seperti Engkau mengasihi kami. Kiranya perbuatan dan perkataan kami menyatakan kasih kami kepada-Mu dan kasih kami kepada sesama kami, ya Tuhan. Dalam nama Tuhan Yesus. Amin.
Disusun oleh: Tim Task Force Doa & Konseling