📖Bilangan 20:12
“Tetapi, Tuhan berfirman kepada Musa dan Harun, “Karena kamu tidak percaya kepada-Ku dan tidak menghormati kekudusan-Ku di depan mata orang Israel, sebab itu kamu tidak akan membawa jemaah ini masuk ke negeri yang Kuberikan kepada mereka.”
Kalau Tuhan bukanlah yang terutama dalam hidup kita, kepahitan akan menjadi milik kita”
Amarah Musa seolah memuncak saat bangsa Israel bersungut-sungut di hadapannya. Tidak mau disalahkan begitu saja dan mungkin sudah lelah dengan gerutu bangsa yang dipimpinnya berpuluh-puluh tahun lamanya, Musa mengeluarkan air dari bukit batu di depan mereka dengan tongkatnya, padahal Tuhan menyuruhnya untuk memberi mereka minum dari hadirat-Nya yang nyata di tempat mereka berkumpul.
Perjalanan hidup kita bersama Tuhan bisa jadi berakhir seperti Musa yang akhirnya tidak diperbolehkan untuk masuk ke tanah yang dijanjikan-Nya.
Meskipun kita masih mengingat-Nya dalam keseharian kita, Tuhan bukanlah lagi fokus utama, melainkan hanya bagian dari kebiasaan saja seperti tongkat Musa yang sepertinya lebih mengandung kuasa daripada diri-Nya yang selalu hadir di tengah-tengah mereka.
Seiring dengan pertambahan usia kita, mari kita terus bergiat untuk hidup sesuai firman-Nya sehingga kekekalan yang Tuhan tanamkan dalam hati kita tidak akan tercabut sampai kita bertemu muka dengan muka dengan-Nya di surga.
Meskipun kesukaran datang silih berganti, kita yang dekat dengan Tuhan akan senantiasa dapat mengecap kebaikan-Nya.
SUDAHKAH KITA MEMBACA ALKITAB HARI INI?
Misi : Percaya dan taat kepada Tuhan dengan sikap hati yang menghormati kekudusan TUHAN.
Doa : Ya TUHAN di surga, kami bersyukur dengan pertambahan usia kami, maka kami mau terus giat untuk hidup sesuai firman-Mu. Kami rindu kekekalan yang Tuhan tanamkan dalam hati kami tidak akan tercabut sampai kami bertemu muka dengan muka dengan-Mu di surga. Dalam nama Tuhan Yesus. Amin.