Location, Jakarta,Indonesia
(021) 29022086

Everyday Blessing: ONE BODY OF CHRIST (SATU TUBUH KRISTUS)

đź“–1 Korintus 12:12,14
(12) Karena sama seperti tubuh itu satu dan anggota-anggotanya banyak, dan segala anggota itu, sekalipun banyak, merupakan satu tubuh, demikian pula Kristus. (14) Karena tubuh juga tidak terdiri dari satu anggota, tetapi atas banyak anggota.

Suatu cerita dimana ada empat bersaudara hidup dalam tubuh Manusia. Mereka adalah Wajah, Tangan, Kaki, serta Perut. Keempatnya hidup rukun, sampai suatu hari timbul perselisihan di antara mereka. Masing-masing saling menonjolkan diri, menganggap diri mereka paling penting.

Pertama kali Kaki berbicara, “Teman-teman, akulah yang paling penting diantara kalian. Coba bayangkan tanpa aku, manusia  bakal tidak bisa ke mana-mana.”

Sahut Tangan, “Aha Kaki, manusia tanpa tangan tidak akan bisa bekerja. Memang benar tanpa Kaki manusia tidak bisa kemana-mana, tetapi itu tidak penting. Tapi yang terpenting bagi manusia adalah bekerja, setelah bekerja baru dapat makan. Jadi manusia harus bekerja dan itu yang terpenting. Dan hanya Tangan yang bisa bekerja untuk mencarikan nafkah manusia.”

Wajahpun menyungging senyum mendengar penuturan Kaki dan Tangan. Terbayang rasa congkak pada dirinya, lalu mencetuslah ia “Kalian sama sekali tidak penting dibanding dengan aku. Tahu nggak kalian, manusia itu dihargai karena apa? Karna wajahnya. Wajah yang tampan dan cantik membuat  manusia dikagumi. Selain itu aku memiliki panca indra, yaitu Mata, Telinga, Hidung, Lidah, serta Mulut. Nah, jelas-jelas aku yang paling hebat dan paling penting!

Perut, yang tadi diam saja, ikut-ikutan bicara, “Kuakui Kaki lebih kuat daripadaku. Tangan lebih pintar. Wajah lebih cakep. Tetapi sebenarnya akulah paling penting. Tanpa aku, kalian semua akan tewas!”

Mendengar celoteh Perut, anggota tubuh lainnya menjadi marah. Mereka sebaliknya menganggap Perut bagian tubuh yang paling malas. Coba bayangkan, pekerjaan perut sehari-hari hanya makan dan makan melulu. Tapi kalau kami : Kaki membawa tubuh ke tempat mencari nafkah. Tangan bekerja mencari uang. Wajah selalu menunjukkan raut muka manis agar disenangi namun semua hasil jerih payah itu dimakan Perut! Dasar perut tak berguna!.

Sejak kejadian itu, Kaki, Tangan, serta Wajah mulai mengabaikan Perut. Mereka tidak mau mencarikan makanan buat Perut.  “Biar Perut tahu bahwa tanpa kita ia tidak ada gunanya!” kata mereka.

Perut pun tidak menerima makanan selama berhari-hari dan Perut menjadi sangat lemah. Tetapi yang herannya bukan hanya Perut yang merasa lemah tapi ternyata anggota tubuh lainnya juga ikut menjadi lemah. Tangan serta Kaki sulit digerakkan, kaki tidak kuat untuk berjalan, sedang tangan merasa lemas nggak bisa bekerja.

Wajah menjadi sering meringis karena menahan rasa lapar dan sakit. Wajah yang tadi tampan, kini menjadi penuh kerut merut. Tubuhpun menjadi lemah tak berdaya.
Kini Kaki, Tangan, serta Wajah menyadari kesalahan mereka. “Kita tidak bisa hidup tanpa Perut.” kata mereka akhirnya.

Maka pertengkaranpun berakhir. Bersama-sama, semua anggota Tubuh mulai bersatu, mulai bahu-membahu dalam segala bidang. I Korintus 12 : 26 “Karena itu jika satu anggota menderita, semua anggota turut menderita; jika satu anggota dihormati, semua anggota turut bersukacita.“

Kita semua merupakan anggota tubuh Kristus yang harus hidup dalam satu kesatuan dan kerukunan. Praktek kerukunan perlu kita terapkan dalam kehidupan kekristenan kita sehari-hari. Mari kita ciptakan kerukunan dan kesatuan dalam komunitas kita.

Misi: Menjaga kesatuan tubuh Kristus dalam komunitas pelayanan.

Doa: Ya Tuhan, ajarkanlah kepada kami memiliki hati yang saling menghargai dan saling mengasihi dalam komunitas pelayanan kami. Dalam nama Tuhan Yesus. Amin.

Gambar/Ilustrasi:

Disusun oleh: Tim Task Force Doa &  Konseling

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *