đź“–Mazmur 119:71
(71) Bahwa aku tertindas itu baik bagiku, supaya aku belajar ketetapan-ketetapan-Mu.
Sebagai manusia yang normal, tentu kita tidak ingin hidup susah. Sebaliknya, hidup yang mudah, aman, dan nyaman itulah yang kita inginkan.
Tantangan terhadap iman kita kepada Tuhan bukanlah penganiayaan, masalah, penyakit, kehilangan, kegagalan, atau situasi yang tidak menguntungkan. Bukan itu tantangan terhadap iman kita kepada Tuhan. Faktanya, situasi yang tidak menguntungkan ini membawa kita lebih dekat kepada Tuhan dan meningkatkan keimanan kita. Kita mencari Tuhan dalam ko ndisi yang seperti ini.
Tantangan nyata terhadap iman kita adalah pemikiran tentang penghidupan kita, kenyamanan kita, kekayaan kita, kekhawatiran kita tentang hidup kita. Kita tidak mencari Tuhan dalam kondisi seperti ini. Kita mencari solusinya. Kita hanya menggunakan Tuhan untuk mencari solusi. Berbahagialah mereka yang mencari hati Tuhan, bukan berkat atau pemeliharaan atau solusi-Nya.
Manusia bahkan mengembangkan berbagai kemajuan teknologi yang memudahkan hidup. Belanja online, telepon genggam, ataupun mobil otomatis adalah beberapa contohnya. Jika bisa semua hal yang dilakukan dalam hidup ini, kita buat menjadi mudah. Namun, tak semua bisa dipermudah. Terkadang, ada kesusahan yang harus kita terima dan hadapi.
Hidup pemazmur tak selamanya mudah. Ada orang jahat yang telah berdusta tentang dia. Fitnah dan perkataan bohong diberikan kepadanya. Hal itu membuat pemazmur merasa tertindas. Namun, dalam kondisi tertindas, ia justru berkata bahwa Tuhan itu “baik dan berbuat baik.” Rupanya, penindasan (kesusahan) yang ia alami itu membuatnya sadar bahwa ia telah menyimpang dari Tuhan (ay. 67). Ia pun mau belajar ketetapan Tuhan lagi (ay. 71).
Kesusahan yang disebabkan oleh orang yang berdusta tentang dia, membuatnya sadar untuk kembali pada perintah Tuhan.
Menarik pelajaran dari kesusahan yang kita alami adalah bagian dari refleksi iman. Saat kesusahan terjadi dalam hidup kita, dan kita tidak dapat menghindarinya, maka terimalah pengalaman itu sebagai pelajaran iman. Kita hendak kembali memahami apa yang Tuhan mau tunjukkan, dan bersyukur atas kebaikan Tuhan yang tetap ada.
Misi: Saat kesusahan tak bisa kita hindari, ada pengalaman iman yang dapat kita refleksikan di dalamnya.
Doa: Ya Tuhan, Kami Bersyukur Engkau izinkan kami tertindas, dan itu baik bagi
kami supaya kami belajar ketetapan-ketetapan-Mu. Tolong kami untuk tetap setia ketika ujian hidup menimpa kami. Dalam Nama Tuhan Yesus. Amin.
Gambar/Ilustrasi:
Disusun oleh: Tim Task Force Doa & Konseling