đź“–Roma 15:13 TB2
“Semoga Allah, sumber pengharapan, memenuhi kamu dengan segala sukacita dan damai sejahtera dalam iman kamu, supaya oleh kuasa Roh Kudus kamu berlimpah-limpah dalam pengharapan.”
Di akhir Perang Dunia II, kapal selam Amerika kembali ke Newport News, menuju dermaga. Ketika kapal selam itu menuju pelabuhan, sesuatu yang mengerikan terjadi, dan kapal mulai tenggelam.
Penjaga pantai segera dikirim untuk pergi dan menyelamatkan awak kapal. Penyelam berenang ke dasar kapal untuk mengetahui masalahnya.
Ketika penyelam mendekati kapal selam, mereka mendengar salah satu teknisi pelaut menggunakan palu untuk menekan dasar kapal dan bertanya dalam Kode Morse, “Apakah ada harapan?”
Ada pertanyaan mendasar dalam kehidupan — “Apakah dalam hidup ini ada harapan dan layak dijalani?”
Pertanyaan ini ditanyakan setiap hari oleh ribuan orang dalam ribuan cara yang berbeda:
Ketika kita duduk di ruang dokter menunggu hasil tes.
Ketika pasangan yang telah berbulan-bulan konseling tanpa hasil
Ketika berhadapan dengan berbagai tagihan dan meninggalkan tumpukan utang.
Ketika sebuah keluarga menghadapi krisis.
Rick Warren pernah mengatakan “kita bisa hidup 40 hari tanpa makanan dan tiga hari tanpa minum. Kita bisa hidup delapan menit tanpa udara. Tetapi kita tidak bisa hidup satu detik pun tanpa harapan.”
Harapan merupakan bagian penting dari kehidupan. Ketika harapan hilang, hidup berakhir. Karena harapan sangat minim ketersediaannya dalam masyarakat kita sekarang ini, orang akan jatuh ke dalam berbagai jenis penipuan.
Mereka percaya dengan harapan palsu, seperti ramalan paranormal, pembacaan garis tangan, astrologi, dukun palsu, dan obat dukun. Pastinya, semua harapan palsu itu mengecewakan. Tidak ada yang lebih mengecewakan daripada harapan palsu.
Jadi kemana kita harus berbalik untuk mendapatkan harapan yang nyata? Alkitab mengatakan untuk berpalinglah kepada Tuhan.
Tuhan adalah satu-satunya sumber pengharapan yang tidak akan pernah mengecewakan. Ketika kita menempatkan iman kita dalam Tuhan, Tuhan menyediakan sukacita, damai sejahtera, dan pengharapan yang berlimpah.
Kita perlu jenis pengharapan ini!
Di akhir kitab Yehezkiel, Tuhan mengatakan, “Akulah Jehovah Shammah.” Dalam bahasa Ibrani artinya, “Aku adalah Tuhan yang selalu ada, TUHAN Hadir di situ.” Tuhan selalu ada. Tuhan ada di masa lalu kita, di masa kini kita, dan di masa depan kita. Tuhan ada di saat yang baik. Tuhan ada disaat yang buruk.
Tuhan ada dimana-mana. Dan kita tidak akan pernah sendirian.
Dan dimana Tuhan ada, disitu ada harapan.
HARAPAN DARI TUHAN BERLAKU DALAM SETIAP KEADAAN TAK PERNAH KADALUWARSA
MISI : Hidup yang berlimpah dengan pengharapan di dalam TUHAN.
DOA: Tuhan Yesus tolonglah supaya kami terus berharap kepadaMu saat kami kehilangan pengharapan. Roh Kudus limpahi pengharapan kami disertai sukacita dan damai sejahtera.Dalam Nama Tuhan Yesus. Amin