đź“–Filipi 4:6
(6) “Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, “
Pada dasarnya kita sering kuatir bahkan kerap kali kita berlangganan dengannya. Kita kuatir akan pendidikan, kesehatan, keuangan, karir, masa depan, orang tua, istri, suami, anak dan masih banyak hal lainnya – pernahkah kita kuatir tidak bertemu Tuhan barang sehari saja atau kita malah merasa baik-baik saja dan tidak peduli dengan hal ini.
Kehidupan kekristenan membuat perbedaan yang besar dan dampak yang besar dengan dunia – seorang Kristen tidak akan dapat merasakan sukacita dan damai sejahtera yang dari Allah ketika ia sedang kuatir. Sukacita di dalam Allah dan damai sejahtera di dalam Allah tidak dapat tumbuh berdampingan dengan kekuatiran kita.
Sukacita dan damai sejahtera adalah pemberian Allah di dalam batin kita yang tidak bisa tinggal disana ketika kita sedang kuatir. Ini adalah suatu perintah yang penting, bahkan Yesuspun ketika berkhotbah di bukit menyinggung akan hal ini – Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya? (Mat 6:27).
Kekuatiran mendapat perhatian yang sangat serius dari Kristus – tidak bisa disepelekan dengan hal-hal lainnya. Kekuatiran dapat melumpuhkan, merampas bahkan membunuh akan sukacita, damai sejahtera dan rasa syukur kepada Allah.
Kita tidak dapat melarikan diri dari kekuatiran – ia akan datang kapan saja, namun kita dapat menghentikannya. Di dalam bahasa aslinya memakai frase “berhentilah kuatir” bukan “janganlah kuatir”. Kekuatiran kerap kali menyelinap masuk ke dalam kehidupan setiap orang percaya dan kita perlu menghentikannya.
Sebenarnya yang membuat kita kuatir adalah ketika kita tidak berani untuk mengungkap keinginan dan permintaan kita, tetapi kita memilih untuk memendamnya – kunci untuk tidak kuatir “beritahukan apa saja yang ada di benak anda kepada Allah melalui doa”. Doa sebagai curhatan kita kepada Allah dan ketika selesai curhat kita akan puas dan lega – bentuk menghentikan kekuatiran.
Tidak ada batas tertentu bagi kita untuk mengungkapkan semua keinginan kita kepada Allah – kita bebas untuk menyatakan akan segala hal itu termasuk di dalamnya kekuatiran kita. Berikut beberapa point penting dan praktis yang dapat kita pelajari guna menolong kita menghentikan akan kekuatiran kita – dan menjadi seorang Kristen yang terus melaju di dalam kasih Karunia Allah.
Artinya kita perlu membangun komunikasi yang baik dan indah di dalam Allah. Doa adalah bentuk komunikasi yang paling ampuh dari seorang Kristen – dengan berdoa kita sedang membangun hubungan komunikasinya dengan pemilik alam dan kehidupan ini. Doa adalah senjata terbaik yang kita miliki – Allah mengijinkan dirinya untuk berkomunikasi dengan umatNya melalui doa.
Melalui doa seorang berdosa bertemu dengan Allah dan mengungkapkan akan keinginannya kepada pribadi yang Kudus dan Mulia. Doa adalah mediasi manusia menyelaraskan keinginannya dengan keinginan Allah sebagaimana Kristus menjadi mediasi hubungan kita dengan BapaNya. Kerap kali Allah memurnikan motifasi dan apa yang kita perlukan di dalam doa – kita berdoa dan kitalah yang diubahkan.
berhentilah kuatir ditulis di dalam penjara. Mari kita renungkan bersama tulisan Rasul Paulus untuk tidak kuatir dalam menjalani hidup ini.
Misi: Tidak Kuatir dalam menjalani hidup dan selalu memiliki Sukacita Surgawi
Doa: Ya Tuhan, tolong kami untuk tidak kuatir dalam menjalani hidup ini dan berilah kami sukacita surgawi memenuhi hati kami. Dalam nama Tuhan Yesus. Amin.
Disusun oleh: Tim Task Force Doa & Konseling