Location, Jakarta,Indonesia
(021) 29022086

Everyday Blessing: TAATI KEHENDAK TUHAN (OBEY GOD’S WILL)

1 Tawarikh 14:10
(10) bertanyalah Daud kepada Allah: “Apakah aku harus maju melawan orang Filistin itu dan akan Kauserahkankah mereka ke dalam tanganku?” TUHAN menjawab: “Majulah, Aku akan menyerahkan mereka ke dalam tanganmu.”

1 Tawarikh 12-14 mencatat Raja Daud dalam memimpin selalu mengandalkan dan mencari kehendak dan pimpinan TUHAN.

1 Tawarikh Pasal 12 ini mencatat orang-orang dari berbagai suku yang datang untuk mendukung Daud sebelum dan sesudah ia menjadi raja. Mereka digambarkan sebagai prajurit-prajurit gagah perkasa, ahli perang, dan terbukti setia. Termasuk dari suku Benyamin, yang sebelumnya pendukung Saul, menunjukkan bahwa Tuhan menyatukan umat-Nya di bawah kepemimpinan baru.

Mereka datang dengan kesatuan tujuan dan visi, dan Alkitab mencatat bahwa mereka memiliki “hati yang tulus untuk menobatkan Daud menjadi raja.” Ini menampilkan gambaran komunitas yang bersatu bukan karena kepentingan pribadi, tetapi karena kesadaran akan panggilan Allah atas  Daud dan kesatuan Israel.

1 Tawarikh 13: Tabut Allah Dibawa dengan Cara yang Salah

Daud berinisiatif membawa Tabut Allah ke Yerusalem sebagai simbol penyertaan Tuhan atas bangsa Israel. Ia mengumpulkan banyak orang dan mengadakan perayaan besar. Namun, dalam prosesnya, mereka mengabaikan perintah Tuhan tentang bagaimana Tabut seharusnya dibawa atau dipindahkan. Ketika Uza menyentuh tabut itu karena lembu tergelincir, ia mati seketika. Peristiwa ini mengguncang Daud, dan ia menjadi takut kepada Tuhan. Tabut kemudian disimpan di rumah Obed-Edom, dan Tuhan memberkati rumah itu selama Tabut berada di sana. Ini menjadi momen reflektif bagi Daud untuk menyadari bahwa kemuliaan Tuhan tidak bisa diperlakukan sembarangan.

1 Tawarikh 14: Daud Diberkati dan Menang dalam Peperangan

Setelah Daud diangkat secara resmi sebagai raja atas seluruh Israel, ia mulai menetapkan Yerusalem sebagai pusat pemerintahan dan memperluas pengaruhnya. Raja Hiram dari Tirus mengirim bantuan dan bahan bangunan, memperlihatkan pengakuan internasional terhadap pemerintahan Daud. Daud diberkati dengan anak-anak dan kedudukan yang kokoh. Ketika orang Filistin menyerang, Daud dua kali meminta petunjuk dari Tuhan sebelum bertindak. Dalam kedua peristiwa itu, Tuhan memberinya kemenangan besar. Ini menunjukkan gaya kepemimpinan Daud yang bukan hanya kuat secara militer, tetapi juga taat kepada pimpinan Tuhan.

Pelajaran Penting :

  1. Kesetiaan dan persatuan dalam tujuan Tuhan lebih penting daripada asal usul atau latar belakang

Banyak dari para pahlawan Daud datang dari suku-suku yang sebelumnya memusuhi atau netral. Namun, mereka melihat panggilan Allah dalam hidup Daud dan bergabung dengan hati yang tulus. Ini mengajarkan kepada kita bahwa dalam pekerjaan Tuhan, yang dibutuhkan adalah hati yang setia dan mau dipakai. Di tengah dunia yang mudah terpecah oleh identitas dan sejarah masa lalu, Tuhan memanggil kita untuk bersatu dalam kehendak-Nya.

  1. Ibadah dan pekerjaan Tuhan harus dilakukan sesuai kehendak-Nya, bukan sekadar niat baik

Daud berniat baik membawa Tabut Allah, tetapi karena tidak mengikuti ketetapan Tuhan, niat baik itu malah berakibat tragis. Ini mengingatkan kita bahwa kehendak Tuhan bukan hanya tujuan, tetapi juga cara. Taat dalam proses adalah bentuk ibadah itu sendiri. Keberhasilan dalam pelayanan bukan hanya soal visi yang besar, tetapi juga soal ketaatan pada prinsip-prinsip Tuhan.

  1. Tafsir Ayat Penting

1 Tawarikh 14:10
“Lalu Daud meminta petunjuk kepada Allah, katanya: ‘Haruskah aku maju menghadapi orang Filistin itu? Apakah Engkau akan menyerahkan mereka ke dalam tanganku?’ TUHAN menjawab: ‘Majulah, Aku akan menyerahkan mereka ke dalam tanganmu.'”

Sebelum bertindak, Daud mencari kehendak Tuhan. Ini mencerminkan kerendahan hati dan kebergantungan penuh kepada Allah. Hal ini sejalan dengan Amsal 3:6:
“Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu.”

  1. Refleksi :
    Apakah kita sedang berjalan bersama orang-orang yang bersatu dalam tujuan yang dari Tuhan, atau masih terjebak dalam perbedaan latar belakang dan masa lalu?

Apakah kita mengandalkan kehendak dan petunjuk Tuhan dalam setiap langkah, atau hanya berjalan berdasarkan niat baik dan logika saya sendiri?

Misi : Mengandalkan TUHAN dan petunjuk TUHAN dalam setiap langkah hidup kita.

Doa : Ya Tuhan, tolong kami memimpin dengan hikmat dan kasih. Terima kasih karena Engkau menyatukan umat-Mu dalam panggilan yang sama, dan memberi kami teladan kepemimpinan dari Daud.
Tolong kami agar tidak hanya memiliki niat baik, tetapi juga kesediaan untuk taat pada cara-Mu. Ajar kami untuk selalu mencari wajah-Mu sebelum bertindak. Dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Amin.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *