Location, Jakarta,Indonesia
(021) 29022086

Everyday Blessing: TANAH LIAT (THE CLAY)


Yeremia 18:6
Seperti tanah liat di tangan tukang periuk, demikianlah kamu di tangan-Ku

Sebagai seorang perajin tanah liat seumur hidupnya, Dan Les bekerja membuat bejana dan patung dekoratif. Rancangannya yang telah meraih sejumlah penghargaan terinspirasi dari kota tempat tinggalnya di Rumania.

Perajin yang mempelajari keterampilannya dari sang ayah itu memberikan komentar berikut tentang pekerjaannya: “[Tanah liat perlu] difermentasi selama satu tahun, dibiarkan kehujanan, lalu membeku dan meleleh [supaya] . . . bisa dibentuk, dan kita pun merasakan dengan tangan bahwa tanah liat itu ‘mendengarkan’ kita.”

Apa yang terjadi ketika tanah liat itu “mendengarkan”? Tanah liat itu menjadi siap dibentuk sesuai dengan sentuhan tangan sang perajin.

Nabi Yeremia mengamati hal tersebut ketika ia berkunjung ke rumah seorang tukang periuk. Ia melihat sang perajin mengolah sebuah bejana dengan susah payah hingga akhirnya berhasil membentuknya kembali menjadi bejana yang baru (Yer. 18:4). Allah berkata kepada Yeremia, ” Seperti tanah liat di tangan tukang periuk, demikianlah kamu di tangan-Ku” (ay. 6).

Allah sanggup meninggikan atau menjatuhkan kita, tetapi tujuan utama-Nya bukanlah untuk menguasai atau menghancurkan kita (ay. 7-10). Sebaliknya, Dia laksana perajin terampil yang dapat mengenali apa yang telah rusak dan membentuk kembali gumpalan tanah liat yang sama hingga menjadi sesuatu yang indah dan berguna.

Tanah liat yang mendengarkan tidak memiliki andil dalam pekerjaan itu. Saat ditekan-tekan dan diolah, tanah liat akan bergerak mengikuti arah yang diinginkan sang perajin. Ketika dibentuk, tanah liat pun bertahan pada tempatnya. Pertanyaannya bagi kita adalah: bersediakah kita merendahkan diri “di bawah tangan Tuhan yang kuat” (1 Ptr. 5:6) agar Dia dapat membentuk hidup kita menjadi seperti yang Dia inginkan?


Misi: Merendahkan diri dan siap dibentuk sesuai dengan sentuhan tangan TUHAN.

Doa: Ya Bapa, berilah kerendahan hati bagi kami untuk siap selalu dibentuk Engkau TUHAN. Demi Kristus kami berdoa. Amin.

  1. Apa hambatan yang membuat kita kurang bersyukur kepada Tuhan?
  2. Maukah kita belajar bersyukur di dalam segala hal? Bagaimana kita mengaplikasikannya?

Misi: Bersyukur karena Tuhan tidak pernah berubah. Belajarlah mulai mensyukuri hal-hal yang sepertinya sederhana, dengan cara membayangkan saat itu tak ada.

Doa: Tuhan Yesus, kami bersyukur atas segala berkat-Mu. Ajari kami untuk senantiasa bersyukur dalam segala hal, baik buruk keadaannya, karena kami tahu Tuhan tidak pernah berubah dan selalu pegang kendali. Demi Kristus kami berdoa.Amin.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *