Location, Jakarta,Indonesia
(021) 29022086

Everyday Blessing: CHOICE (PILIHAN)

📖Yosua 24:15b
Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada TUHAN!”

Kalimat terakhir inilah bentuk ketegasan Yosua bahwa ia dan seisi rumahnya bertekad tetap setia beribadah kepada Tuhan. Perkataan Yosua tersebut: “Aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada TUHAN!”

Sebagai pemimpin bangsa Israel, Yosua di hadapan umat Tuhan sebagai ucapan perpisahannya kepada bangsa Israel menyampaikan penegasan: “Tetapi jika kamu anggap tidak baik untuk beribadah kepada TUHAN, pilihlah pada hari ini kepada siapa kamu akan beribadah; allah yang kepadanya nenek moyangmu beribadah di seberang sungai Efrat, atau allah orang Amori yang negerinya kamu diami ini. Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada TUHAN!” (Yosua 24:15).

Hidup adalah pilihan, demikian kata pepatah kuno. Tuhan menciptakan manusia dengan memberikan kehendak bebas kepada manusia. Manusia bebas menentukan pilihannya. Tuhan tidak menjadikan manusia seperti boneka kayu atau wayang yang dimainkan sang dalang. Manusia bukan juga robot yang dikendalikan remote control atau sistem komputer. Manusia adalah citra Allah yang berperan serupa dengan Allah (mencipta, memelihara, menguasai, dan mengendalikan), tetapi tidak sehakikat dengan Allah.

Yosua mengajukan suatu pilihan kepada bangsa Israel apakah mereka memilih beribadah kepada TUHAN atau kepada allah lain. Yosua tidak memaksakan saudara sebangsanya harus memilih beribadah kepada TUHAN, tetapi Yosua mengingatkan bangsanya untuk menentukan pilihannya yang tepat. Pilihan mereka seharusnya berpusat kepada Allah yang telah mengeluarkan mereka dari perbudakan di Mesir dan memberikan mereka Tanah Kanaan.

Yosua, sebagai pemimpin umat Israel, memutuskan pilihannya bahwa ia dan seisi rumahnya beribadah kepada TUHAN. Inilah keteladanan yang ditunjukkan Yosua.

Apakah semudah itu membuat pilihan? Pilihan itu mengandung konsekuensi. Pilihan beribadah kepada TUHAN bukan semata-mata kerajinan kita melakukan ibadah, tetapi ketertundukan kita kepada TUHAN. Itulah ibadah yang benar dan sejati (bdk. Roma 12:1).

Hidup kita yang berpusat kepada Kristus. Ibadah yang kita rancang dalam hidup ini adalah ibadah yang memuliakan TUHAN. Kita harus terus-menerus menyuarakan kebenaran dan keadilan, meskipun dibungkam. Jalan itu tidak mudah, tetapi ketika pilihan itu dibuat, maka tangan Tuhan akan bekerja.

Misi : Memilih setia beribadah kepada TUHAN

Doa : Ya Tuhan, terima kasih untuk Firman Tuhan yang mengingatkan kami untuk tetap Setia memilih beribadah kepada TUHAN. Pimpinlah hidup kami untuk selalu memuliakan Engkau TUHAN seumur hidup kami. Dalam nama Tuhan Yesus. Amin.

Gambar/ilustrasi/cover:

Disusun oleh: Tim Task Force Doa &  Konseling

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *