1 Samuel 7:2-4, 10-12
“Sejak saat tabut itu tinggal di Kiryat-Yearim berlalulah waktu yang cukup lama, yakni dua puluh tahun, dan seluruh kaum Israel mengeluh kepada Tuhan. Lalu berkatalah Samuel kepada seluruh kaum Israel demikian: ”Jika kamu berbalik kepada Tuhan dengan segenap hati, maka jauhkanlah para allah asing dan para Asytoret dari tengah-tengahmu dan tujukan hatimu kepada Tuhan dan beribadahlah hanya kepada-Nya; maka Ia akan melepaskan kamu dari tangan orang Filistin.” Kemudian orang-orang Israel menjauhkan para Baal dan para Asytoret dan beribadah hanya kepada Tuhan. Sedang Samuel mempersembahkan korban bakaran itu, majulah orang Filistin berperang melawan orang Israel. Tetapi pada hari itu Tuhan mengguntur dengan bunyi yang hebat ke atas orang Filistin dan mengacaukan mereka, sehingga mereka terpukul kalah oleh orang Israel. Keluarlah orang-orang Israel dari Mizpa, mengejar orang Filistin itu dan memukul mereka kalah sampai hilir Bet-Kar. Kemudian Samuel mengambil sebuah batu dan mendirikannya antara Mizpa dan Yesana; ia menamainya Eben-Haezer, katanya: ”Sampai di sini Tuhan menolong kita.””
Setelah dipukul kalah oleh bangsa Filistin selama 20 tahun, Bangsa Israel mengeluh kepada Tuhan untuk mencari pertolongan. Dan bagaimana Allah menolong mereka? Ketika mereka telah berbalik kembali kepada Tuhan dan dengan segenap hati menjauhkan allah asing dari hadapan mereka.
Ketika mereka melakukan hal itu, maka Allah turut berperang mengacaukan bangsa Filistin sehingga bangsa Israel memperoleh kemenangan.
Kata Eben Haezer mungkin sangat familiar kita dengarkan, bahkan artinya sampai “disini Tuhan menolong kita” dijadikan nats penting dalam khotbah dan rhema renungan yang sering kita baca, tetapi kita melupakan fakta bahwa dibalik pertolongan Tuhan ada pertobatan sejati yang dilakukan bangsa Israel.
Dalam pokok doa harian kita, sering kali kita meminta pertolongan dari Tuhan. Kita menanti dalam kurun waktu yang lama bahkan bentuk permohonan agar kita dapat dilepaskan dari kesesakan. Tetapi kita melupakan fakta utama sebelum mengharapkan pertolongan dari Tuhan yakni kondisi kita yang mungkin masih belum berbalik dari ilah lain yang membuat kita menduakan Tuhan.
Jika kita berpikir bahwa hati kita hanya tertuju kepada Tuhan dan tidak memiliki patung sembahan atau pemujaan terhadap sesuatu tetapi mungkin pemujaan kita bukan dalam bentuk seperti itu. Jaman sekarang ada berhala modern yang dapat masuk dalam berbagai bentuk.
Berhala modern dapat berbentuk kekayaan, kehormatan, popularitas, kekuasaan, kesenangan diri sendiri, dalam bentuk benda seperti keterikatan terhadap gadget, hobby yang berlebihan yang kesemuanya bukan mengarahkan kita kepada Tuhan tetapi menjadi penghalang kita dalam menjalin hubungan dengan Tuhan.
Keadaan tidak dalam pertobatan inilah yang juga dapat menjadi penghalang pertolongan yang datang dari Tuhan.
Saat kita mau melakukan pertobatan sejati maka Tuhan akan turut campur tangan dalam perkara yang telah kita gumulkan. Sama seperti bangsa Israel diluputkan dari Bangsa Filistin dan memperoleh kemenangan maka kitapun akan memperoleh kemenangan yang datang dari Tuhan.
Misi: menyelidiki diri sendiri dan bertobat, berbalik kepada Tuhan serta menjauhkan ilah dunia modern.
Doa: Allah yang mengasihi kami, ampuni dosa dan kesalahan kami jikalau kami masih memiliki ilah modern yang menjadi penghambat dalam hubungan kami dengan Engkau. Kiranya kami diberikan kemampuan untuk senantiasa menyadari kesalahan kami dan mau bertobat sehingga kami semakin berkenan dihadapanMu. Didalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa, Amin.
Gambar/Ilustrasi:
Disusun oleh: Tim Task Force Doa & Konseling