📖Yakobus 4:4
“Hai kamu, orang-orang yang tidak setia! Tidakkah kamu tahu, bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah? Jadi barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah.”
Setiap hari kita diperhadapkan dengan berbagai pilihan. Mulai dari bangun pagi hingga malam ketika hendak beristirahat kita diperhadapkan dengan beragam pilihan dan keputusan yang harus diambil.
Pilihan yang kita ambil juga berupa apakah kita mau tetap taat kepada Kristus atau menjauh dariNya. Pilihan ini akan sangat mempengaruhi segala aspek kehidupan kita, mulai dari hubungan pribadi kita dengan Tuhan dan sesama hingga kepada perilaku kita sehari-hari.
Ketika kita memilih, kita diperhadapkan dengan berbagai keinginan karena manusia terdiri dari darah dan daging, maka kecenderungan untuk menjatuhkan pilihan kepada kesenangan dunia yang berujung kepada dosa bukanlah tidak mungkin.
Kita bahkan dapat memiliki hati yang terbagi antara menyenangkan hati Tuhan atau dunia, dan tidak jarang pula kita memilih tetap berada ditengah-tengah supaya kita merasa memasuki zona aman. Hal ini berarti seolah-olah tetap berada dalam ‘Lingkungan Tuhan”, tetapi melakukan perbuatan yang tidak menyenangkan Hati Tuhan.
Pilihan ini malah sangat berbahaya karena kita tanpa sadar telah mengecewakan Tuhan dan melemahkan iman kita.
Firman Tuhan hari ini mau mengingatkan kita akan peran dalam hubungan dengan Kristus. Pilihannya adalah menjadi sahabat Tuhan atau musuhNya. Tidak ada dunia abu-abu didalam Tuhan.
Mungkin kita merasa jika rajin beribadah, membaca renungan, bahkan aktif dalam pelayanan maka kita memasuki zona aman yakni menjadi sahabat Kristus karena toh, kita sudah mengorbankan waktu, tenaga, dana dan segala upaya untuk terjun kedalam segala hal yang berbau rohani.
Apakah benar demikian?
Menjadi sahabat Kristus membutuhkan kesetiaan dan juga upaya untuk menolak dunia dimana kita menjauhi dosa. Hal ini memerlukan pengorbanan dan Keputusan sadar untuk tetap setia kepada Tuhan.
Kita tidak mungkin dapat melakukannya hanya dengan kemampuan kita sendiri, maka dengan rendah hati kita datang kepadaNya untuk memohon penyertaan Tuhan agar dapat memberikan kita kemampuan untuk hidup sesuai kehendakNya.
Pelayanan itu merupakan wujud kesadaran kita bahwa Kristus telah lebih dahulu mengasihi kita jadi kita sebagai bentuk ungkapan syukur mau melakukan segala sesuatu yang menyenangkan hati Tuhan dan menjadikan diri kita sebagai sahabat Kristus.
Mari kita kembali merenungkan, apakah pilihan yang selama ini kita ambil? Menjadi sahabat Kristus yang setia atau malah menjadikan Tuhan sebagai musuh kita.
Ingatlah meskipun kita telah terjatuh dan tergelincir, Kasih Tuhan senantiasa merangkul kita kembali kepadaNya. Kembali kepada Kristus dan menjadi sahabatNya dengan mulai hidup dalam pertobatan yang memberikan pengampunan dan kasih bagi sesama kita.
Misi: menjadikan Kristus sebagai sahabat kita dengan melakukan hal yang menyenangkan hatiNya.
Doa: Bapa kami yang setia, ampuni kami jika mungkin kami masih berada di tempat abu-abu yang menyenangkan hati kami. Berikan kami kemampuan agar dapat tetap taat dan setia menjadi sahabatMu yang senantiasa menyenangkan hatiMu. Didalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa, Amin.
Gambar/Ilustrasi:
Disusun oleh: Tim Task Force Doa & Konseling