Location, Jakarta,Indonesia
(021) 29022086

Everyday Blessing: IF LORD WILLS (JIKA TUHAN MENGHENDAKI)

📖Yakobus 4:13-17
(13) Jadi sekarang, hai kamu yang berkata: “Hari ini atau besok kami berangkat ke kota anu, dan di sana kami akan tinggal setahun dan berdagang serta mendapat untung”, (14) sedang kamu tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Apakah arti hidupmu? Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap. (15) Sebenarnya kamu harus berkata: “Jika Tuhan menghendakinya, kami akan hidup dan berbuat ini dan itu.” (16) Tetapi sekarang kamu memegahkan diri dalam congkakmu, dan semua kemegahan yang demikian adalah salah. (17) Jadi jika seorang tahu bagaimana ia harus berbuat baik, tetapi ia tidak melakukannya, ia berdosa.

Yakobus sedang memberikan peringatan kepada orang yang bersikap memegahkan diri. Orang yang melakukan perencanaan. Orang itu merasa dapat mengendalikan segala sesuatunya dan mencapai hasil persis yang dia harapkan.

Perencanaan yang dibuat oleh orang yang mengandalkan diri sendiri. Tampak jelas keyakinannya tentang waktu keberangkatan, tujuan, lama tinggal, apa yang dikerjakan, dan kesuksesannya. Semua direncanakan tanpa menyadari keterbatasannya sebagai manusia.

Manakah yang TUHAN sukai, orang yang melakukan kehendak Tuhan atau orang yang melakukan keinginannya sendiri? Yakobus memberikan hardikan kepada orang yang memegahkan diri dalam kecongkakannya.

Kita tidak tahu apa yang akan terjadi pada tahun mendatang, bahkan apa yang akan terjadi dalam beberapa menit ke depan. Benar, hidup seperti uap yang cepat lenyap. Ada banyak hal yang terjadi di luar perencanaan manusia.

Sebuah kesalahan fatal bila manusia hidup melepaskan diri dari Sang Pencipta. Kita salah bila hidup tanpa bergantung kepada Allah, tanpa berelasi dengan TUHAN , dan tidak mengetahui kehendak-Nya. Terlebih lagi, apabila kita justru menginginkan TUHAN mengikuti kehendak kita sendiri.

Sebagai orang percaya, kita menghargai kehidupan yang singkat dengan menggunakan waktu sebaik-baiknya. Kita berencana karena tidak tahu apa yang akan terjadi pada hari esok. Oleh karena itu, kita bergantung pada TUHAN dalam merencanakan hidup ke depan.

Kita perlu melibatkan TUHAN yang tidak terbatas di dalam seluruh aspek hidup kita. Tujuannya bukan mengejar target-target pribadi, melainkan untuk menikmati hidup bersama Pencipta kita. Kita juga perlu membawa kepada TUHAN hal-hal yang kita rencanakan dalam doa. Doa kita ucapkan dengan bertanya kepada TUHAN dan terbuka menerima semua kemungkinan jawaban dari-Nya atas segala pergumulan hidup kita.

Waktu hidup kita di dunia mempersiapkan bagi kekekalan. Waktu hidup kita di dunia tidak tahu berapa yang tersisa. Penggunaan waktu harus diprioritaskan dalam bidang utama kehidupan kita.

Misi: Setiap rencana kita bawa kepada TUHAN dan dengan iman kita berkata, “Jika TUHAN menghendakinya”.

Doa: Ya Tuhan, tolong kami mengingat bahwa Kehidupan yang kami tempuh mungkin sudah kami lalui seperempat, sepertiga, setengah, mungkin bahkan lebih dari itu. Pimpinlah kami selalu melibatkan TUHAN dalam setiap perencanaan dalam hidup kami. Dalam Nama Tuhan Yesus. Amin.

Gambar/ilustrasi/cover:

Disusun oleh: Tim Task Force Doa &  Konseling

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *